Menuju konten utama

KemenPUPR Dapat Anggaran Rp125,2 T, Berikut Rincian Proyek di 2023

Kementerian PUPR mendapat pagu anggaran sebesar Rp125,2 triliun. Adapun anggaran tersebut akan digunakan untuk sederet proyek pembangunan infrastruktur.

KemenPUPR Dapat Anggaran Rp125,2 T, Berikut Rincian Proyek di 2023
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono bersiap mengikuti foto bersama seusai pelantikan menteri Kabinet Indonesia Maju di Beranda Halaman Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (23/10/2019). ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/foc.

tirto.id - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mendapat pagu anggaran sebesar Rp125,2 triliun. Adapun anggaran tersebut akan digunakan untuk sederet proyek pembangunan infrastruktur termasuk di Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono membagi anggaran tersebut kelima pos, yaitu untuk Ditjen Sumber Daya Air sebesar Rp 41,9 triliun, Ditjen Bina Marga sebesar Rp 49,3 triliun, Ditjen Cipta Karya sebesar Rp 25,0 triliun, Ditjen Perumahan sebesar Rp 6,9 triliun, SIBB, DJPI dan DJBK sebesar Rp 1,9 triliun.

“Pagu Anggaran TA 2023 sebesar Rp125,2 triliun ini mengalami perubahan dari Pagu Indikatif Rp98,2 triliun, atau bertambah sebesar Rp27,1 triliun,” kata dia dalam konferensi pers, di Kantor DJP Kemenkeu, Jakarta, Selasa (16/8/2022).

Target prioritas pembangunan infrastruktur 2023 antara lain Pembangunan Jalan Tol sepanjang 297 km pada 12 ruas yaitu Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Selatan Paket 3. Kemudian Kutanegara-Taman Mekar 19,4 km.

Lalu, Kayuagung-Palembang-Betung seksi 2 dan 3 69,2 km, Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat Seksi 3 dan 4 Tebing Tinggi-Pematang Siantar 58 km, Pasuruan–Probolinggo Seksi 4 Probolinggo Timur – Gending 8 km.

Penyelesaian pembangunan 24 bendungan yang 13 bendungan diantaranya ditargetkan selesai, yaitu Keureuto, Lau Simeme Sumut, Karian Banten, Cipanas dan Leuwikeris Jabar, Jlantah Jateng, Sepaku Semoi Kaltim, Pamukkulu Sulsel, Ameroro Sultra, Sidan Bali, Tiu Suntuk NTB, Temef NTT.

Selain itu ada pula pembangunan jaringan irigasi seluas 6.900 ha DI Lematang Sumsel, DI Slinga Jateng, DI Baliase, DI Gilireng Sulsel, DI Bintang Bano NTB, dan DI Wanggar Papua.

Kemudian, rehabilitasi/peningkatan irigasi seluas 98.700 DI Komering Sumsel, DI Rentang, DI Cileuweung, DI Lakbok Selatan Jabar, DI Cihaur, DI Logung Jateng, DI Karangtalun DIY, DI Mrican Jatim, DI Saddang Sulsel, dan DI Malunda Sulbar.

“Ada pula pembangunan 4.575 unit rumah susun, 3.360 unit rumah khusus, 27.825 unit PSU, dan 147.650 unit bantuan rumah swadaya. Bantuan Pembiayaan Perumahan melalui FLPP 220.000 unit, SBUM 220.000 unit , SSB 754.004 unit, dan Tapera 54.924 unit dengan alokasi anggaran sebesar Rp34,2 triliun,” jelas dia.

Ada pula penataan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) dan kegiatan strategis lainnya seluas 198 Ha, antara lain Waterfront City Pangururan dan Tele KSPN Danau Toba, Kampung Seni Borobudur di Kujon, KSPN Wakatobi, Kawasan Dieng, Kawasan Kaimana.

Penyelesaian pembangunan 4 PLBN, yaitu PLBN Jagoi Babang Kalbar, PLBN Long Midang, PLBN Labang dan PLBN Long Nawang Kaltara. Program Padat Karya sebesar Rp13,76 triliun melalui pelaksanaan P3TGAI, OP Irigasi & Rawa, Pemeliharaan Rutin Jalan dan Jembatan, Revitalisasi Drainase Jalan, Pamsimas, Sanimas, KOTAKU, PISEW yang ditargetkan akan menyerap 670 ribu tenaga kerja.

Baca juga artikel terkait PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR atau tulisan lainnya dari Selfie Miftahul Jannah

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Selfie Miftahul Jannah
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Anggun P Situmorang