Menuju konten utama

Airlangga Akui Jokowi Bakal Berperan di Pemerintahan Prabowo

Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, mengakui Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan berperan dalam Kabinet Indonesia Maju Prabowo-Gibran.

Airlangga Akui Jokowi Bakal Berperan di Pemerintahan Prabowo
Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memberikan keterangan terkait Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun 2023 di Menko Perekonomian, Jakarta, Senin (5/2/2024). Airlangga Hartarto mengatakan pertumbuhan ekonomi 2023 mencapai 5,05 persen. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/tom.

tirto.id - Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, mengakui Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan berperan dalam Kabinet Indonesia Maju Prabowo-Gibran. Tetapi, Airlangga enggan membeberkan posisi apa yang akan diemban Jokowi usai purna tugas.

"Tentu akan ada perannya tapi kita tunggu," kata Airlangga di Istana Negara, Selasa (27/2/2024).

Sementara itu, Airlangga juga tidak mau menyebut Jokowi terlalu ikut campur dalam pemerintahan Prabowo-Gibran. Dia meminta publik untuk menunggu keputusan KPU RI terkait hasil Pemilu.

"Kita tunggu keputusan KPU," kata Airlangga.

Airlangga juga menceritakan alasan mengapa visi-misi Prabowo-Gibran menjadi salah satu pembahasan di dalam sidang Kabinet Indonesia Maju. Dia menyebut adanya amplop anggaran yang harus dibaca lebih detail.

"Itu kan namanya envelope, amplop. Amplop anggaran kan harus dibaca detailnya lagi," ungkap Airlangga.

Airlangga pun enggan membeberkan lebih rinci terkait disinggung apakah Jokowi dan para menterinya akan membahas visi-misi capres-cawapres lainnya di sisa masa waktu 8 bulan masa kerja.

"Enggak pakai anggaran," kata Airlangga sembari tersenyum.

Sebelumnya, Menteri Investasi/ Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menilai tidak perlu adanya tim transisi jelang berakhirnya masa pemerintahan Presiden Joko Widodo.

Menurut Bahlil, Prabowo Subianto yang diyakininya memenangkan Pilpres 2024 akan melanjutkan program-program Jokowi. Apalagi, Prabowo sendiri saat ini menjadi salah satu menteri di Kabinet Indonesia Maju, yaitu Menteri Pertahanan. Bahlil menilai tim transisi diperlukan untuk melakukan sinkronisasi program antara presiden terpilih dengan presiden saat ini.

Namun, ditegaskan Bahlil, ia melihat tak perlu ada tim transisi guna menjembatani pemerintahan Jokowi dengan pemerintahan hasil Pilpres 2024.

"Dalam pandangan saya kalau tim transisi itu kan kalau pemerintahan terdahulu tidak sinkron dengan pemerintahan yang terpilih, tapi kalau pemerintahan yang sekarang judulnya berkelanjutan, apanya yang mau ditransisi? Jadi yang ada itu tim pemantapan untuk melanjutkan program yang bagus," kata Bahlil usai menghadiri sidang kabinet paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin (26/2/2024).

Baca juga artikel terkait PRABOWO GIB atau tulisan lainnya dari Irfan Amin

tirto.id - Politik
Reporter: Irfan Amin
Penulis: Irfan Amin
Editor: Intan Umbari Prihatin