tirto.id - Film Korea Miracle In Cell No.7 akan diadaptasi oleh sutradara Hanung Bramantyo di bawah naungan produksi Falcon Picture.
Miracle in Cell No. 7 merupakan film Korea Selatan yang rilis tahun 2013. Film berdurasi 127 menit ini berada dalam arahan sutradara Lee Hwan-kyung dan penulis naskah Yeong-ah Yoo, Hwang-seong Kim, dan Young-seok Kim.
Terdapat beberapa negara yang telah mengadaptasi film Miracle in Cell No. 7 ini. Berikut daftar negara yang mengadaptasi film asal Korea Selatan Miracle in Cell No. 7.
Turki
Dalam versi Turki, judul film Miracle in Cell No. 7 yaitu 7 Kogustaki Mucize. Film ini berada dalam arahan sutradara Mehmet Ada Öztekin dan penulis naskah Özge Efendioglu dan Kubilay Tat. Adapun para pemain yang bergabung di antaranya Aras Bulut Iynemli, Nisa Sofiya Aksongur, Deniz Baysal, Celile Toyon Uysal, Ilker Aksum, dan Mesut Akusta.
Dari penilaian sekitar 23.956 orang, IMDb memberi skor 7 Kogustaki Mucize sebesar 8,3 dari 10. Film ini rilis tahun 2019.
Brunei Darussalam
Miracle in Cell No. 7 versi Brunei Darussalam berada dalam arahan sutradara Nuel C. Naval dan penulis naskah Mel Mendoza-Del Rosario. Para pemain yang bergabung di antaranya Aga Muhlach, Bela Padilla, Xia Vigor, Joel Torre, JC Santos, dan Mon Confiado.
Dari penilaian sekitar 1.281 orang, IMDb memberi skor 7.5 dari 10. Film ini rilis tahun 2019.
Indonesia
Dalam versi Indonesia, Miracle in Cell No. 7 berada dalam arahan sutradara dan penulis naskah Hanung Bramantyo. Beberapa pemain yang bergabung di antaranya Vino G. Bastian, Indro 'Warkop', Tora Sudiro, Bryan Domani, Indra Jegel, Muhammad Rizki Rakelna serta aktris cilik Graciella Abigail.
Film ini dijadwalkan rilis tahun 2020 ini di Indonesia.
Miracle in Cell No. 7 bercerita tentang Lee Yong Goo (Ryoo Seung-Ryong), seorang ayah yang menderita keterbelakangan mental. Dia mempunyai putri kecil bernama Ye Sung yang diperankan oleh Kal So-won (Ye Sung kecil) dan Park Shin Hye (Ye Sung dewasa).
Suatu ketika, Ye Sung memiliki suatu keinginan untuk memiliki sebuah tas kuning bergambar Sailor Moon. Ye Sung dan ayahnya selalu melewati toko tas tersebut dan mengintipnya dari kaca. Mereka membayangkan bisa segera mendapatkan tas Sailor Moon tersebut. Sayangnya, sang ayah yang bekerja sebagai tukang parkir belum memiliki cukup uang.
Saat uang gaji Lee Yong Goo sudah turun, mereka pergi ke toko untuk membeli tas kuning bergambar Sailor Moon. Sayangnya, tas yang hanya satu itu sudah di tangan pembeli lain, yaitu anak seorang komisaris polisi. Lee Yong Goo meminta anak tersebut untuk menjualnya kepada Ye Sung. Namun, anak tersebut enggan memberikannya.
Selang beberapa hari setelahnya, si anak komisaris polisi itu menemui Lee Yong Goo untuk memberitahu bahwa ada toko lain yang menjual tas serupa. Lee Yong Goo pun mengikuti anak komisaris polisi. Sayangnya, dalam perjalanan anak tersebut terjatuh dan meninggal.
Pada saat itu, Lee Yong Goo terjebak dalam sebuah kasus dengan tuduhan penculikan, kekerasan seksual, hingga pembunuhan. Ye Sung terpaksa berpisah dengan Lee Yong Goo. Kala itu Lee Yong Go harus masuk penjara, sementara Ye Sung dikirim ke sebuah lembaga pengasuhan. Lee Yong Goo dimasukkan ke dalam sel penjara no. 7, sel yang memiliki tingkat keamanan tinggi.
Saat pertama kali masuk penjara, Lee Yong Goo mendapat kekerasan dari orang sekamarnya. Terlebih saat orang-orang sekamarnya mengetahui kasus yang membuat Lee Yong Goo masuk penjara. Masalah tersebut masih ditambah dengan rasa rindu Lee Yong Goo dengan anaknya. Dia ingin sekali bertemu kembali dengan anaknya.
Dalam situs Rotten Tomatoes, penonton memberi skor Miracle in Cell No. 7 sebesar 89 persen. Sementara IMDb memberi skor 8,2 dari 10. Di IMDb, ada sekitar 14.527 orang yang memberi penilaian.
Penulis: Sirojul Khafid
Editor: Yulaika Ramadhani