tirto.id - Pihak kepolisian melakukan rekayasa lalu lintas imbas unjuk rasa yang digelar pengemudi ojek online (ojol) di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (21/7/2025) sore.
Pantauan reporter Tirto hingga 15.50 WIB, pengemudi ojol masih menggelar unjuk rasa di Jalan Medan Merdeka Selatan sisi utara atau arah Stasiun Gambir. Kepolisian memasang barikade di Jalan Medan Merdeka Selatan.
Dengan demikian, pengemudi kendaraan bermotor tidak dapat melintasi Jalan Medan Merdeka Selatan untuk menuju arah Stasiun Gambir. Sebagai alternatifnya, pengemudi kendaraan bermotor harus melewati Jalan Kebon Sirih, jika hendak menuju Stasiun Gambir.
Sementara itu, demo pengemudi ojol berlangsung dengan damai. Terdapat satu mobil komando yang dibawa pengemudi ojol.
Setidaknya ada 50-70 pengemudi ojol yang menggelar unjuk rasa pada Senin sore. Secara bergantian, pengemudi ojol menyampaikan tuntutan mereka dengan pelantang suara di atas mobil komando.
Kemudian, puluhan aparat kepolisian berjaga sembari bersiaga di Jalan Medan Merdeka Selatan.

Ketua Umum Asosiasi Pengemudi Ojol Garga Indonesia, Raden Igun Wicaksono, menyebutkan massa aksi yang hadir pada demo pada Senin ini memang tidak sampai 50.000 pengemudi ojol atau seperti yang diklaim.
Sebab, kata dia, ada masss aksi yang melakukan unjuk rasa di Kantor Kementerian Ketenagakerjaan di Jalan Gatot Subroto di Jakarta Selatan.
"Tadi konvoi dari kawan-kawan kami ini banyak terpecah karena ada banyaknya hadangan dari pihak aparat kami sehingga mereka akhirnya terpecah menjauh dari rombongan," urai Igun.
Untuk diketahui, unjuk rasa pengemudi ojol yang disebut sebagai Aksi 217 ini mengusung tema besar “Korban Aplikator Kepung Istana Presiden dan Lumpuhkan Aplikasi Massal atau Offbid Massa”.
Aksi yang berpusat di Jalan Merdeka Utara, Jakarta, ini melayangkan 5 tuntutan:
1. Meminta pemerintah menerbitkan UU Transportasi Online atau Perppu
2. Driver 90% Aplikator 10% Harga Mati
3. Mendorong pemerintah membuat peraturan tarif antar barang dan makanan
4. Menuntut audit investigatif terhadap aplikator
5. Hapus aceng, slot, hub, multi oder, dan member, dan pengkotak-kotakan dihapus. Mereka juga menuntut semua driver reguler dikembalikan.
Penulis: Muhammad Naufal
Editor: Fransiskus Adryanto Pratama
Masuk tirto.id


































