tirto.id - Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengumumkan adanya temuan 73 kasus COVID-19 varian Omicron pada Kamis (10/2/2022). Atas temuan ini, Pemda DIY terus menggencarkan tracing di masyarakat dengan metode SGTF (S-gene Target Failure).
Kepala Bagian Humas Biro Umum dan Protokoler Setda DIY, Ditya Nanaryo Aji menyebut, dari tes tersebut telah menemukan 801 probable Omicron.
“Dari analisa pada 13 Februari 2022 pukul 15.15 WIB ditemukan 801 probable yang diambil dari 910 sampel. Nantinya yang probable akan diuji lagi dengan tes Whole Genome Sequencing (WGS)" kata dia pada Senin (14/2/2022).
Pihak Pemda DIY melakukan uji sampel di laboratorium Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan Dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) dan UGM.
“Pada saat temuan varian Omicron sebelumnya ditemukan dengan tes WGS dengan rincian hasil sampel di FK UGM 39 dan BBTKLPP 34, sehingga total temuan varian Omicron 73," jelasnya.
Ditya menyebutkan para pasien COVID-19 Omicron itu adalah para pelaku perjalanan. “Karena mereka adalah pelaku perjalanan sehingga cukup rawan terhadap penularan dan tidak semua pasien adalah warga Jogja,” kata dia.
Dia mengakui bahwa untuk mendapatkan hasil sampel varian Omicron membutuh lebih lama dari varian COVID-19 lainnya.
“Proses WGS menunggu hasilnya cukup lama, bahkan ada yang sudah sembuh namun hasilnya baru keluar. Namun kami tetap berusaha mempercepat tracing sesuai dengan arahan Kemenkes," ujarnya.
Walaupun di DIY sudah ada kasus positif Omicron, namun belum ada kebijakan khusus untuk menghadapi varian baru tersebut.
“Kami masih berpedoman pada surat edaran Inmendagri mengenai Level 3 di Yogyakarta. Serta memperketat protokol kesehatan dan memberikan sanksi terhadap sejumlah pengelola publik bila tidak menggunakan PeduliLindungi" ungkapnya.
Penulis: Irfan Amin
Editor: Abdul Aziz