tirto.id - Korban banjir bandang di Kabupaten Aceh Tenggara sejumlah 648 Kepala Keluarga (KK) masih bertahan di pengungsian di gereja di Desa Lawe Tua, Kecamatan Lawe Sigala Gala.
"Hingga pagi ini, tercatat 648 KK atau 2.476 jiwa masih berada di posko pengungsian pada satu gereja di Desa Lawe Tua," papar Koordinator Pos SAR Kutacane, Risky Hidayat di Kutacane, Jumat (14/4/2017), seperti diberitakan Antara.
Dia menyebut, dua ribu jiwa lebih penduduk kabupaten di Provinsi Aceh tersebut berasal dari lima wilayah desa terletak di lereng pegunungan kawasan ekosistem Gunung Leuser.
Lima desa itu yakni Lawe Sigala Barat tercatat 66 KK atau 180 jiwa, lalu Kayu Belin terdata 80 KK atau 220 jiwa, dan Lawe Tua Persatuan terdapat 146 KK atau 568 jiwa.
Lalu Desa Lawe Tua Gabungan tercatat 159 KK atau 608 jiwa, dan terakhir dari Desa Lawe Sigala Timur sebanyak 195 KK atau berjumlah 900 jiwa.
"Tempat tinggalnya mereka ini, diterjang banjir bandang. Dan bencana itu diikuti berbagai material yang turun dari atas gunung seperti kayu gelondongan, bebatuan, pasir, dan lumpur," terangnya.
Irwan, Kepala Bidang Darurat dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah Aceh Tenggara mengatakan, pihaknya telah mendirikan dua posko pengungsian yakni di Desa Lawe Tua, dan Desa Suka Makmur, Kecamatan Semadam.
Namun pengungsi yang berada di Desa Suka Makmur dengan memakai halaman masjid Simpang Semadam, kini telah kembali.
"Mereka kembali untuk tinggal dengan menumpangi rumah saudara, atau tetangganya. Sambil terus perbaiki rumah yang rusak sedang dan ringan diterjang banjir," tuturnya.
Wilayah Aceh Tenggara memiliki 16 kecamatan dengan 385 desa, dan 282 desa diantaranya berada di lembah dan 103 desa terletak di lereng pegunungan.
Kabupaten di Provinsi Aceh ini, merupakan daerah pegunungan dengan ketinggian 25 hingga 1.000 meter di atas permukaan laut, dan dikelilingi oleh Taman Nasional Gunung Leuser dan Bukit Barisan.
Penulis: Maya Saputri
Editor: Maya Saputri