Menuju konten utama

6 Tips Memilih Pengasuh Anak: Apa Saja yang Perlu Diperhatikan?

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh orang tua sebelum memilih pengasuh anak, simak 6 tips berikut.

6 Tips Memilih Pengasuh Anak: Apa Saja yang Perlu Diperhatikan?
Ilustrasi. FOTO/Istock

tirto.id - Memilih pengasuh yang tepat untuk anak memang perlu dilakukan secara hati-hati. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh orang tua sebelum mempercayakan pengasuhan anak kepada orang lain.

Terlebih, di tengah kabar penculikan anak yang santer terdengar saat ini. Salah satu kasus yang paling menghebohkan belakangan ini adalah penculikan yang dilakukan oleh seorang pengasuh anak di Situbondo pada Desember lalu.

Dikutip dari Antaranews, pengasuh tersebut terbukti menculik anak asuhnya yang masih berusia 18 bulan dan kini mendekam di penjara. Kasus ini tentu menjadi satu dari beberapa hal yang perlu dipertimbangkan orang tua sebelum menyewa pengasuh.

Menggunakan pengasuh berarti mengizinkan seseorang untuk berpartisipasi terhadap tumbuh kembang anak. Bagi orang tua sibuk yang mengharuskan mereka untuk berjauhan dengan anak dalam waktu lama, pengasuh menjadi sosok orang tua pengganti.

Oleh karena itu, ada beberapa aspek yang perlu dipertimbangkan oleh orang tua sebelum memilih pengasuh anak. Mengutip WebMD berikut 6 tips yang perlu diperhatikan untuk memilih pengasuh anak:

1. Sesuaikan dengan kebutuhan

Kriteria yang diperlukan dari seorang pengasuh anak sangat bergantung kebutuhan orang tua, khususnya dari segi waktu. Pertimbangkan waktu yang dibutuhkan pengasuh anak untuk melakukan tugasnya.

Sebagai contoh, tentukan dari jam berapa sampai jam berapa atau berapa hari selama satu minggu pengasuh bertugas mengawasi anak-anak. Setelah memahami kebutuhan, maka akan lebih mudah mencari pengasuh yang sesuai.

2. Minta rekomendasi orang terdekat

Cara terbaik untuk menemukan babysitter adalah dengan bertanya atau meminta rekomendasi orang terdekat yang penilaiannya bisa dipercaya.

Tanyakan kepada teman atau orang terdekat lain apakah mereka memiliki pengasuh anak yang cocok dan baik.

Minta rekomendasi mereka untuk mengenalkan pengasuh yang sama baiknya atau mendekati pengasuh mereka. Biasanya, pengasuh memiliki jejaring dengan pengasuh lainnya.

3. Melakukan wawancara

Pastikan untuk melakukan sesi wawancara setelah mendapat beberapa kandidat pengasuh. Persiapkan pertanyaan-pertanyaan yang ingin disampaikan kepada calon pengasuh.

Orang tua pasti ingin bertanya tentang pengalaman mereka mengasuh anak serta sejumlah keterampilan yang mereka miliki.

Sesuaikan pula keterampilan dan sikapnya dengan usia anak yang akan diasuh. Orang tua harus memikirkan apakah menginginkan lebih banyak pengalaman atau energi.

Bagi orang tua dengan usia anak yang baru lahir, disarankan memilih pengasuh yang memiliki banyak pengalaman mengurus bayi.

Sebaliknya, orang tua yang memiliki anak berusia dini yang sedang aktif melakukan aktivitas fisik, pengasuh dengan energi yang prima mungkin sangat dibutuhkan untuk dapat mengimbangi aktivitas anak.

Jika memungkinkan, minta kandidat pengasuh datang ke rumah untuk wawancara. Lihat bagaimana mereka berinteraksi dengan anak.

4. Periksa referensi dan latar belakang

Tidak peduli betapa hebatnya penampilan calon pengasuh selama wawancara, orang tua tetap harus memeriksa referensi dan latar belakang mereka.

Ini bisa dilakukan dengan menanyakan karakteristik calon pengasuh kepada orang yang merekomendasikannya.

Tanyakan seberapa andal mereka, bagaimana mereka berkomunikasi, dan bagaimana mereka mengatasi stres. Tanyakan juga apakah mereka menunjukkan penilaian yang baik dan mengikuti instruksi.

Meskipun semua referensi atau pendapat dari orang yang merekomendasikan pengasuh tesebut baik, pastikan untuk melakukan pemeriksaan latar belakang di kantor polisi setempat.

5. Berikan instruksi yang jelas

Sebelum meninggalkan anak kepada pengasuh pastikan untuk mendiskusikan aturan dan rutinitas rumah. Berikan pengasuh instruksi yang jelas, apakah mereka harus melakukan pekerjaan rumah hingga cara menggunakan barang-barang elektronik.

Sampaikan pula peraturan yang wajib diikuti anak, misalnya jam bermain, penggunaan gadget, dan sebagainya.

Selain itu, orang tua juga haru memastikan bahwa pengasuh tahu:

  • di mana orang tua berada dan bagaimana menghubunginya;
  • kapan harus menelepon nomor darurat sebelum menelepon orang tua;
  • nomor darurat, termasuk nomor tetangga, dokter anak, teman dekat atau kerabat;
  • lokasi pintu keluar darurat dan alat pemadam kebakaran;
  • tempat kotak P3K berada, serta obat apa pun yang diminum anak atau alergi yang mereka miliki;
  • tempat di mana ada kunci yang harus mereka ketahui;
  • tip keamanan rumah dasar, seperti cara mencegah jatuh dan keracunan;
  • cara penanganan terkait masalah air dan api.

6. Pertimbangan untuk pengasuh remaja

Ada beberapa hal lain yang perlu dipertimbangkan apabila orang tua memilih pengasuh usia remaja untuk anak-anak.

Ini biasa terjadi di banyak keluarga yang meminta bantuan keponakan, sepupu, atau anak kenalan mereka yang masih remaja untuk membantu menjaga anak-anak.

Padahal, berdasarkan sebuah survei yang melibatkan pengasuh anak berusia 11 hingga 13, ditemukan bahwa 40 persen dari mereka telah meninggalkan anak asuhnya tanpa pengawasan.

Sementara itu, 20 persen di antaranya telah membuka pintu untuk orang asing. Jika Anda memiliki pengasuh bayi remaja, pastikan mereka memiliki pelatihan keselamatan dan pendidikan tentang cara menangani keadaan darurat.

Baca juga artikel terkait LIFESTYLE atau tulisan lainnya dari Balqis Fallahnda

tirto.id - Gaya hidup
Kontributor: Balqis Fallahnda
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Yonada Nancy