tirto.id - Bersendawa karena perut kenyang merupakan hal normal yang terjadi pada manusia. Tetapi, jika sendawa terjadi terus-menerus, hal tersebut dapat saja menandakan bahwa kondisi tubuh sedang tidak sehat.
Dikutip dari Healthline, bersendawa merupakan proses mengeluarkan udara dari perut melalui mulut. Hal ini biasanya terjadi ketika perut buncit atau mengembang karena terlalu banyak menelan udara.
Setiap kali menelan makanan atau minuman, udara kadang juga ikut tertelan. Beberapa di antaranya berjalan ke kerongkongan dan masuk ke bagian atas perut. Udara yang menumpuk di perut akan dikeluarkan kembali ke kerongkongan dan kemudian terjadilah sendawa.
Jadi, jika tidak berlebihan, bersendawa sebenarnya merupakan mekanisme perlindungan agar perut tidak terlalu kembung, sebagaimana dikutip dari Harvard.
Sendawa secara normal tak memerlukan perawatan apa pun. Namun, jika sendawa menjadi berkelanjutan dan tidak berhenti, perlu adanya perawatan khusus dari medis untuk mengetahui kemungkinan kondisi dalam tubuh yang menyebabkan terjadinya sendawa yang terus-menerus. Perawatan akan tergantung pada penyebabnya.
Sendawa yang terjadi terus menerus dapat saja disebabkan oleh makanan dan minuman yang dikonsumsi. Tak hanya itu, beberapa orang menelan udara, bahkan ketika tidak makan atau minum sebagai kebiasaan karena sedang gugup. Hal itu disebut juga sebagai aerophagia.
Kondisi tubuh seseorang juga dapat menyebabkan terjadinya sendawa terus-menerus, seperti menderita penyakit asam lambung atau GERD, menderita gastritis atau peradangan pada dinding lambung, dispepsia, dan lain-lain, sebagaimana dikutip dari Mayoclinic.
Berikut merupakan cara-cara mengatasi sendawa terus-menerus yang dilansir dari WebMd:
1. Makan/Minum Secara Perlahan
Saat menelan makanan dengan cepat, secara tidak sadar udara juga akan ikut tertelan dengan cepat pula. Sebagian besar udara yang masuk bersamaan dengan menelan makanan tidak akan masuk ke perut, namun akan menetap di kerongkongan.
Kerongkongan menghubungkan tenggorokan dengan perut sehingga muncul sendawa. Memperlambat saat makan dengan mengunyah makanan dengan lebih baik akan mengurangi kemungkinan terjadinya sendawa yang terus-menerus.
2. Kurangi Makan PermenTertentu
Permen keras dan permen karet dapat menyebabkan sendawa berlebih. Udara akan ikut tertelan lalu masuk ke dalam tubuh.
Makan permen rendah gula juga dapat menyebabkan sendawa berlebih. Hal tersebut terjadi karena gula alkohol yang terkandung dalam permen tidak dapat diproses dengan cepat setelah permen sampai ke usus.
3. Kurangi Minuman Soda & Alkohol
Soda, bir, dan semua minuman berkarbonasi lainnya dibuat dengan gas karbondioksida. Karbondioksida yang masuk bersamaan dengan minuman tersebut akan menambah udara lebih ke dalam perut.
Udara akan keluar dari perut melalui cara yang sama seperti saat masuk yaitu melalui mulut. Itulah sebabnya sendawa akan terjadi setelah mengonsumsi minuman bersoda dan beralkohol.
4. Hindari Sedotan
Minum melalui sedotan dapat menyebabkan udara berlebih di perut. Setiap kali seseorang minum dari sedotan, secara tidak sadar akan ada sedikit udara lebih yang ditelan bersamaan dengan ditelannya air.
Selain itu, faktor pemicu lain dapat disebabkan karena minuman yang dikonsumsi melalui sedotan adalah minuman berkarbonasi, yang pasti akan menambah lebih banyak udara, khususnya karbondioksida masuk ke perut.
5. Berhenti merokok
Selain tidak baik bagi kesehatan paru-paru, merokok juga dapat menyebabkan terjadinya sendawa yang terus-menerus. Hal ini dapat terjadi karena saat menyesap rokok, udara juga ikut masuk ke dalam tubuh.
Berhenti merokok mungkin sulit, namun hal ini perlu dilakukan untuk menjaga kesehatan tubuh.
6. Hindari Stres Berlebih
Masalah pada usus karena stres sangat sering terjadi. Masalah pada usus tersebut membuat seseorang dengan tidak sengaja menelan lebih banyak udara ke dalam perut, sehingga terjadilah sendawa berlebih.
Kecemasan yang terjadi saat seseorang mengalami stress juga dapat menyebabkan hiperventilasi atau suatu kondisi di mana seseorang bernapas dengan sangat cepat. Hiperventilasi dapat turut serta menyebabkan terjadinya sendawa terus-menerus.
Penulis: Budwining Anggraeni Tiyastuti
Editor: Iswara N Raditya