tirto.id - Saat Ramadan, umat muslim diwajibkan untuk menjalani puasa selama 30 hari atau satu bulan penuh.
Bagi beberapa ibu menyusui, saat puasa Ramadan mungkin ada yang bimbang apakah bisa berpuasa sembari tetap memberi asupan ASI pada anaknya.
Dalam Baby Center UK tertulis, bahwa berpuasa sebenarnya tidak akan membahayakan kesehatan Anda atau bayi ketika dibarengi dengan memberi ASI yang cukup. Hal ini dikarenakan tubuh akan terus memproduksi ASI seperti biasanya sehingga menyusui dapat terus dilakukan.
Namun ketika ibu menyusui memutuskan berpuasa, ada baiknya untuk memperhatikan pola makan dan nutrisi makanan yang dikonsumsi. Pasalnya, kualitas dan kuantitas makanan akan berpengaruh pada ASI dan tumbuh kembang si kecil.
Sebuah penelitian yang dilakukan di 2006 berjudul The Effect of Ramadan on Maternal Nutrition and Composition on Breast Milk, menunjukkan bahwa selama puasa kadar zink, magnesium, dan kalium dalam ASI turun secara signifikan.
Selain itu, studi yang meneliti kandungan nutrisi pada 21 ibu menyusui yang sedang berpuasa juga menunjukkan bahwa energi dan sebagian besar asupan nutrisi (kecuali vitamin A, E, dan C) berada di bawah rekomendasi nutrisi harian yang diperlukan ibu menyusui.
Namun, Breastfeeding Support menulis makronutrien seperti karbohidrat, lemak, dan protein, tidak mengalami perubahan.
Sehingga,dianjurkan bagi perempuan yang memiliki bayi berumur 0-6 bulan, dan sedang menyusui secara eksklusif, sebaiknya tidak berpuasa terlebih dahulu.
Hamad Medical Corporation menuliskan, bayi dengan usia ini tidak memiliki makanan lain selain ASI untuk memenuhi nutrisi sebagai kebutuhan tumbuh kembangnya.
Sehingga, ketika ibu menyusui bayi berumur 0-6 bulan berpuasa ditakutkan akan memengaruhi kebutuhan nutrisi si kecil yang harus dipenuhi di umur tersebut.
Sementara itu, ibu dari bayi yang berusia lebih tua dan telah mengonsumsi makanan pendamping ASI dapat menjalankan kewajiban berpuasa Ramadan. Kebutuhan nutrisi si kecil akan terpenuhi melalui makanan selain ASI yang diberikan. Akan tetapi, ibu juga harus memperhatikan gizi dari makanan-makanan tersebut agar tumbuh dan kembang anak tetap optimal.
Sebelum berpuasa, dianjurkan bagi para ibu untuk berkonsultasi dengan ahli kesehatan guna mengantisipasi dampak negatif yang mungkin muncul.
Sementara itu, berikut adalah tips yang ditulis dalam Mom Junction bagi ibu menyusui yang hendak melakukan ibadah puasa Ramadan:
1. Jaga pola makan yang baik
Pastikan Anda memilih dan mengonsumsi pola makan dan gizi yang seimbang ketika makan sahur atau berbuka. Ada baiknya, jika pola makan yang Anda konsumsi tidak seimbang, bisa mulai mempertimbangkan tambahkan suplemen untuk memenuhi nutrisi yang tidak tercukupi.
2. Minumlah sebanyak-banyaknya
Ketika menyusui, Anda bisa jadi merasa sangat haus. Oleh karenanya, penting untuk tetap terhidrasi dan cukup cairan dalam tubuh. Minum air putih melebihi takaran harian pada selang waktu berbuka hingga sahur. Sementara itu, hindari konsumsi minuman manis atau berkafein.
3. Menunda pekerjaan berat
Jika Anda bisa, cobalah untuk menunda pekerjaan yang membutuhkan banyak energi. Hal ini akan membuat tubuh lemas sementara tidak ada makanan yang masuk selama periode puasa.
4. Beristirahat sebanyak mungkin
Istirahat diperlukan untuk menjaga energi tetap prima. Oleh karenanya, perbanyak istirahat ketika Anda bisa melakukannya.
5. Perhatikan gejala yang mungkin nampak pada bayi
Ketika berpuasa, ada kemungkinan si kecil mendapatkan ASI yang lebih sedikit dari pada biasanya. Oleh karena itu, perhatikan gejala kemungkinan sakit pada bayi termasuk dehidrasi, kotoran yang kehijauan, atau bahkan penurunan berat badan. Lebih lanjut, segera hubungi dokter untuk memastikan si kecil tetap sehat.
Penulis: Dinda Silviana Dewi
Editor: Nur Hidayah Perwitasari