tirto.id - Lima negara pengekspor alutsista terbesar di dunia ialah Amerika Serikat, Russia, dan Prancis, Jerman dan Cina. Hal itu dikutip dari publikasi Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI) berjudul Trends in International Arms Transfers, 2019.
AS menduduki peringkat pertama dengan menguasai 36 persen pasar dunia sepanjang tahun 2015-2019 (31 persen tahun 2010-2014). Tiga klien utama yang mengimpor senjata dari AS ialah Arab Saudi (persentase impor 25 persen), Australia (9.1 persen) dan UAE (6.4persen).
Rusia berada di posisi kedua dengan persentase ekspor dunia 21 persen sepanjang tahun 2015-2019 (27 persen di tahun 2010-2014. Negara yang membeli senjata dari Rusia yakni India (25 persen), Cina (16 persen), dan Algeria (14 persen).
Untuk posisi ketiga ditempati oleh Perancis dengan nilai ekspor 7.9 persen di tahun 2015-2019 (4.8 persen di tahun 2010-2014). Alutsista asal Perancis ini paling banyak diekspor ke Mesir (26 persen), Qatar dan India (masing-masing 14 persen).
Posisi keempat dan kelima diduduki oleh German dan Cina dengan persentase ekspor dunia mencapai 5.8 dan 5.5 persen sepanjang tahun 2015-2019 (5.3 persen dan 5.5 persen di tahun 2010-2014). Klien utama Jerman ialah Korea Utara (18 persen), Yunani (10 persen), dan Algeria (8.1 persen). Sedangkan klien utama Cina ialah Pakistan (35 persen) Bangladesh (20 persen) dan Algeria (9.9 persen).
Pada Desember tahun 2019, SIPRI juga mempublikasikan The SIPRI Top 100 Arms‑producing and Military Services Companies, 2018. Publikasi tersebut merinci perusahaan yang mendukung kekuatan militer suatu negara dengan memproduksi alutsista kemudian dirangking bedasarkan tingkat penjualan alutsista terbanyak. Namun perlu digaris bawahi, publikasi ini meniadakan perusahaan asal Cina untuk masuk dalam daftar.
Perusahaan penghasil alutsista yang masuk dalam peringkat 10 besar ialah berasal yang berasal ataupun dimiliki oleh Amerika Serikat, Inggris, Trans-Eropa, Italia, Russia dan Perancis.
Lima perusahaan asal Amerika Serikat menduduki peringkat tertinggi. Yaitu Lockheed Martin Corp yang menduduki peringkat pertama (tingkat penjualan alutsista 47.2 miliar dolar AS), Boeing (29.1 miliar dolar AS), Northrop Grumman Corp (26.1 miliar dolar AS), Raytheon (23.4 dolar AS), General Dynamics Corp (22 miliar dolar AS).
Peringkat ke enam diduduki oleh perusahaan asal Inggris BAE Systems dengan tingkat penjualan alutsista 21.2 miliar dollar AS. Posisi ke tujuh, Airbus Grup dari Trans-European dalam secara kepemilikan dikuasai oleh lebih dari satu negara Eropa. Tingkat penjualan alutsista perusahaan ini mencapai 11.6 miliar dolar AS
Perusahaan asal Italia, Leonardo menduduki peringkat 8 dengan tingkat penjualan alutsista 9.8 miliar dollar AS. Peringkat ke 9 ialah perusahaan asal Rusia (Almaz-Antey) dan Prancis (Thales) dengan masing masing tingkat penjualan 9.6 dan 9.4 miliar dolar AS.
SIPRI juga dalam artikel yang lain, memprediksi Cina sebagai negara produser alutsista terbesar ke dua di dunia di bawah posisi Amerika Serikat dan Rusia. Dua perusahaan produser alutsista terbesar di Cina ialah Aviation Industry Corporation of China (AVIC) dengan total penjualan alutsista mencapai 20.1 miliar dolar AS, diprediksi dapat menjadi perusahaan produser alutsista terbesar ke enam di Dunia.
Satu lagi ialah China North Industries Group Corporation (NORINCO) dengan total penjualan alutsista mencapai 17.2 miliar dolar AS, dapat menduduki peringkat ke 8 dunia mengeser perusahaan asal italia Leonardo. lebih dari itu faktanya NORINCO merupakan produser land system terbesar di dunia.
Penulis: Mochammad Ade Pamungkas
Editor: Yantina Debora