tirto.id - Saat merasa lapar tetapi bukan di waktu makan utama, mengonsumsi camilan menjadi pilihan utama untuk mengatasinya. Menurut Healthline, camilan atau kudapan ialah makanan yang dikonsumsi di antara waktu makan utama.
Hampir semua kalangan usia menikmati camilan. Camilan yang kita konsumsi terus-menerus, bahkan ketika kita tidak lapar ini tanpa disadari ternyata menyimpan banyak kalori bagi tubuh.
Ketika sedang menjalankan diet, makanan kecil ini bukanlah hal terlarang. Dengan memerhatikan porsi yang tepat dan kandungan gizinya, ngemil justru dianjurkan.
Berdasarkan hasil laporan riset yang berjudul Snacking Habit Report: Indonesia tahun 2017, dalam sehari, rata-rata satu dari tiga orang Indonesia mengonsumsi lebih dari tiga jenis camilan.
Riset yang dilakukan Mondelez Internasional ini mengungkapkan bahwa Indonesia merupakan negara peringkat pertama yang paling hobi mengonsumsi camilan.
Kini tidak perlu khawatir dengan tingginya kalori seperti saat ngemil gorengan ataupun es krim. Dilansir dari The Healthy, menu camilan sehat yang rendah kalori berikut ini patut dicoba:
1. Buah-buahan
Mengonsumsi buah secara rutin dapat meningkatkan kesehatan. Menurut Healthyeating, buah-buahan memiliki kandungan potasium, vitamin, serat, dan asam folat. Buah juga merupakan makanan yang rendah lemak dan kalori.
Beberapa pilihan buah yang cocok dimakan sebagai camilan ketika diet antara lain apel, pisang, pepaya, mangga, atau jenis beri.
2. Kacang-kacangan
Kacang-kacangan, termasuk almond dan pistachio, merupakan camilan yang bergizi. Dalam kacang-kacangan, terdapat kandungan kalium dan gizi lainnya yang penting bagi jantung dan otot-otot lainnya.
penelitian mengungkapkan bahwa mengonsumsi kacang secara teratur dapat membantu kita untuk hidup lebih lama.
3. Cokelat Hitam
Cokelat merupakan sajian favorit banyak orang, namun juga memiliki beberapa manfaat penting bagi kesehatan, khususnya cokelat hitam.
Cokelat hitam (dark chocolate) yang mengandung kakao lebih dari 70 persen mengandung antioksidan tinggi yang baik untuk mengurangi risiko stroke dan penyakit hati.
4. Keju
Keju sebenarnya tidak terlalu buruk bagi tubuh, terutama keju yang sudah tua. Keju tua (aged cheese) seperti cheddar atau Gouda mengandung probiotik, bakteri hidup, dan ragi yang baik bagi kesehatan, terutama bagi sistem pencernaan kita.
Masa penuaan dari waktu ke waktu membentuk asam laktat yang menghancurkan bakteri pathogen tanpa merusak probiotik.
5. Yoghurt Murni
Yoghurt murni bukanlah musuh yang harus ditakuti. Sebuah studi menemukan bahwa tidak ada hubungan antara mengonsumsi produk susu penuh lemak ataupun rendah lemak dengan penurunan berat badan atau penurunan risiko diabetes.
Seperti dilansir Healthline, segelas yoghurt mengandung protein, kalsium, lemak, dan nutrisi vitamin dan mineral termasuk bakteri probiotik yang memberikan beragam manfaat kesehatan di luar susu biasa.
Penulis: Destri Ananda Prihatini
Editor: Dewi Adhitya S. Koesno