Menuju konten utama

3 Siswa SMKN 4 Semarang Jadi Korban Penembakan Polisi, 1 Tewas

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Jawa Tengah, menuturkan, ketiga siswa tidak menunjukkan tanda-tanda atau indikasi mengalami hambatan belajar.

3 Siswa SMKN 4 Semarang Jadi Korban Penembakan Polisi, 1 Tewas
Ilustrasi peluru dan pistol. FOTO/istock

tirto.id - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Jawa Tengah, menuturkan terdapat tiga orang siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 4 Semarang yang diduga menjadi korban penembakan. Tiga siswa tersebut adalah GR (Kelas XI Teknik Mesin) meninggal dunia, S (Kelas XI Teknik Ketenagalistrikan) mengalami luka tembak di tangan, dan A (Kelas XII Teknik Ketenagalistrikan) yang mengalami tembak di dada.

Kepala Disdikbud Jateng, Uswatun Hasanah, menuturkan satu dari dua siswa menjadi korban penembakan polisi sudah diperbolehkan pulang dari rumah sakit (RS). Hal itu disampaikan Uswatun setelah mengunjungi siswa yang dirawat di RSUD dr Adhyatma MPH atau RSUD Tugurejo Semarang.

"Kunjungan ke RS Tugurejo untuk menengok dan mengonfirmasi keadaan salah satu siswa yang tertembak pada bagian tangannya, dan diperoleh informasi atas nama S," kata Uswatun dikutip dari Antara, Rabu (27/11/2024).

Sementara itu, Uswatun Hasanah, menuturkan, telah melakukan penelusuran prestasi akademis siswa tersebut di sekolah. Hasilnya, ketiga siswa dimaksud tidak menunjukkan tanda-tanda atau indikasi mengalami hambatan belajar.

"Bahkan, siswa tersebut aktif mengikuti kegiatan sekolah, antara lain sebagai anggota tim paskibra (pasukan pengibar bendera pusaka)," kata Uswatun.

Uswatun menyampaikan bela sungkawa yang mendalam kepada keluarga GR, siswa yang meninggal dunia akibat insiden tersebut. Pelajar yang tercatat sebagai warga Kembangarum, Kota Semarang, tersebut telah dimakamkan oleh keluarganya di Sragen, Minggu (24/11/2024) siang.

Lebih lanjut, Uswatun, menjelaskan, peristiwa penembakan tersebut terjadi pada hari libur sehingga anak-anak tersebut dalam pengawasan keluarga masing-masing.

"Mempertimbangkan peristiwa terjadi pada hari libur, maka dinas atau sekolah pada posisi menunggu penjelasan lebih lanjut dari keluarga dan atau pihak berwajib untuk memastikan agar pemberitaan tidak menjadi simpang siur," kata Uswatun.

Disdikbud pun mempercayakan penanganan kasus tersebut kepada pihak berwajib, dan meyakini peristiwa tersebut akan mendapatkan penanganan sebagaimana mestinya. Selain itu, Uswatun juga memastikan kedua siswa tetap mendapatkan layanan pembelajaran sebagaimana mestinya.

"Kepada kedua siswa yang masih dalam perawatan maka dinas atau sekolah akan memberikan pendampingan, termasuk trauma healing bantuan pengobatan sebagaimana mestinya," kata dia.

Sebelumnya, Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar, menyebutkan GR, siswa SMKN 4 Semarang yang meninggal dunia akibat luka tembak itu, diduga merupakan pelaku tawuran di sekitar wilayah Simongan, Semarang Barat, Minggu (24/11/2024) dini hari. Dia menjelaskan peristiwa tersebut bermula ketika anggota Satuan Reserse Narkoba Polrestabes Semarang yang pulang melintas di lokasi tawuran sehingga berupaya melerai.

Namun, ada upaya untuk menyerang anggota yang akan melerai tersebut sehingga dilakukan tindakan tegas mengakibatkan korban mengalami luka tembak di bagian pinggul dan tidak tertolong. Anggota yang menembak tersebut, langsung memberikan pertolongan bersama beberapa lawan tawuran korban dengan membawanya ke rumah sakit.

Baca juga artikel terkait PENEMBAKAN

tirto.id - Hukum
Sumber: Antara
Editor: Intan Umbari Prihatin