Menuju konten utama

10 Cara Menghadapi Lingkungan Kerja yang Toxic dan Ciri-cirinya

Ciri berada di lingkungan kerja yang toxic di antaranya sering mengalami masalah tidur karena overthinking hingga merasa kurang dihargai di tempat kerja.

10 Cara Menghadapi Lingkungan Kerja yang Toxic dan Ciri-cirinya
Ilustrasi lingkungan kerja yang toxic. foto/IStockphoto

tirto.id - Jika berangkat menuju ke tempat kerja membuat Anda takut, berkeringat dingin, tidak semangat, kelelahan walau hanya memikirkannya dan selalu overthinking, mungkin Anda sedang terjebak pada lingkungan kerja yang toxic.

Lantas, apa yang dimaksud dengan lingkungan kerja toxic? Banyak kriteria yang bisa membuat lingkungan kerja termasuk dalam kategori toxic atau tidak. Mulai dari sistem kerja yang tidak sesuai, hingga tindakan agresif yang diterima dari atasan atau teman kerja.

Dilansir dari laman Cleveland Clinic Amy Sullivan, PsyD, seorang psikolog kesehatan klinis menjelaskan tentang cara mengenali lingkungan kerja toxic atau tidak. Guna menganalisa faktor dari luar yang membuat tempat kerja jadi tidak nyaman, tentu ada sangat banyak kemungkinan. Namun cara sederhananya cukup kenali apa yang dirasakan oleh usus Anda.

Psikologis orang berbeda-beda dalam menyikapi kondisi tempat kerja, sehingga cukup rasakan saja apa yang terjadi di usus sebagai respons fisik paling sensitif ketika ia berada di tempat yang tidak nyaman. Biasanya usus akan bereaksi dengan merasa mulas dan mual.

Lalu tanyakan pada diri sendiri, apakah situasi kerja ini selaras dengan sistem nilai yang ada pada diri Anda? Sistem nilai di dalam diri adalah keyakinan inti, hal penting bagi diri pribadi dan pedoman hidup yang tak ingin Anda goyahkan.

Sementara The Musemenjabarkan lingkungan kerja toxic sebagai lokasi ketika perilaku negatif seperti manipulasi, bully, bentakan, pertikaian, diskriminasi dan tingkat stres tinggi berada. Di dalam lingkungan ini Anda tidak merasa nyaman dan aman secara psikologis dan selalu khawatir akan jadi korban perilaku negatif kolega atau atasan.

Semakin lama berada dalam lingkungan kerja toxic, resiko menderita kecemasan dan depresi akan makin tinggi.

Ciri Anda berada di lingkungan kerja yang toxic

Ada beberapa tanda yang akan tampak ketika sedang berada di lingkungan toxic dan akan berpengaruh pada fisik serta psikologis yang menjadi tegang. Misalnya saat kolega melakukan hal yang bertentangan dengan nilai yang Anda yakini, seperti korupsi atau mengabaikan tugas.

Berikut ini ciri lain yang menunjukkan bahwa Anda sedang berada di lingkungan toxic:

1. Mual dan mulas

Reaksi usus adalah hal yang jujur karena ia akan menunjukkannya dengan merasa mulas dan mual, sementara jantung akan berdebar-debar. Jika gejala ini tidak hilang dengan berjalan dan mencari udara segar, maka mungkin lingkungan kerja Anda tergolong toxic dan membuat tingkat stres Anda meningkat.

2. Mengalami masalah tidur karena overthinking

Pekerjaan yang sampai memicu overthinking dan membuat seseorang kesulitan tidur adalah red flag bahwa sesuatu sedang tidak baik-baik saja. Apalagi ketika tubuh sangat lelah namun tak bisa berhenti memikirkan pekerjaan itu.

Tidur adalah hal penting yang berfungsi memulihkan dan meregenerasi sel rusak. Jika tubuh tidak memiliki kemampuan untuk tidur, maka otak akan sulit berpikir jernih. Sulit tidur umumnya dipicu oleh kekhawatiran diri sendiri, dan merasa diri sebagai penyebab masalah. Jika dibiarkan terus menerus, maka sulit tidur dapat memicu masalah kesehatan mental.

3. Ketegangan otot dan migrain

Stres atau ketegangan psikis akan merambat pada ketegangan otot. Beberapa otot tubuh yang sering tegang ketika stres adalah punggung, leher, persendian, dan kerap diikuti oleh migrain atau sakit kepala sebelah.

4. Mikroagresi

Mikroagresi atau agresi mikro dapat diartikan sebagai bentuk interaksi atau perilaku yang tidak menyenangkan namun dalam bentuk halus, untuk menunjukkan rasa tidak suka kepada kelompok yang terpinggirkan, beda gender, ras, dan lainnya.

5. Kurang dihargai

Kurangnya rasa dihargai di tempat kerja dengan bentuk kompensasi yang adil, baik finansial atau emosional. Bisa terjadi akibat atasan yang merasa lebih berperan besar, atau merasa berjasa kepada karyawannya.

6. Kurang antusias dan tak ada peluang untuk berkembang

Lingkungan yang toxic dapat dinilai juga dari kurangnya antusias dan peluang untuk berkembang.

Infografik SC Lingkungan Kerja Toksik

Infografik SC Lingkungan Kerja Toksik. tirto.id/Ecun

Ketahui 10 cara untuk menghadapi lingkungan kerja yang toxic

Sebelum lingkungan kerja toxic merusak kesehatan mental Anda, lakukan beberapa cara dibawah ini agar tetap sehat dan bahagia, merujuk Healthline:

1. Bukan salah Anda

Segala hal negatif yang terjadi di lingkungan pekerjaan, itu bukan karena kesalahan Anda. Tetaplah berpegang pada nilai positif yang sudah tertanam dalam diri, serta lakukan tugas sesuai prosedur.

2. Makan siang di luar

Biasakan makan siang di luar tempat kerja yang jauh dari orang-orang toxic serta lingkungan toxic itu. Berada di tempat yang segar akan mengembalikan mood baik dan meredakan stres.

3. Buat batasan

Hindari bekerja overtime dan berlebihan atau melewatkan waktu makan siang hanya karena Anda baru dirundung oleh atasan dan rekan kerja. Jelaskan bahwa untuk bekerja dengan baik, Anda juga butuh makan dan waktu istirahat.

4. Jangan terlibat dalam konflik

Berusaha untuk tidak terlibat dalam gosip atau drama di lingkungan kerja, dan tetaplah netral. Tidak ada keuntungan dari menceburkan diri dalam konflik.

5. Rekreasi usai bekerja

Rekreasi atau refreshing usai bekerja bisa dilakukan untuk menurunkan tingkat stres dan membersihkan hal negatif dari pikiran. Hal sederhana seperti berjalan di taman bisa jadi pilihan.

6. Berteman dengan rekan yang baik

Pilihlah rekan kerja yang baik, atau membentuk aliansi kebaikan di tempat kerja. Mencari rekan yang sefrekuensi mungkin sulit, namun bisa dicoba agar bisa saling support.

7. Jangan balas kejahatan dengan kebaikan

Jika ada rekan kerja yang selalu berbuat jahat, lakukan sebaik mungkin untuk tidak membalasnya dengan kebaikan. Jika itu dilakukan, ia akan menjadi besar kepala dan meremehkan Anda.

8. Lakukan teknik pereda stres

Guna meredakan ketegangan dan stres kronis, lakukan olahraga, ibadah, meditasi, dan yoga serta konsultasi pada psikolog atau psikiater.

9. Keluar pekerjaan atau resign

Jika tak mampu lagi mentolerir lingkungan toxic itu, putuskan untuk resign atau keluar dari pekerjaan tersebut. Cari alternatif pekerjaan lain yang lebih menenangkan dan nyaman.

Baca juga artikel terkait LIFESTYLE atau tulisan lainnya dari Cicik Novita

tirto.id - Gaya hidup
Kontributor: Cicik Novita
Penulis: Cicik Novita
Editor: Nur Hidayah Perwitasari