tirto.id - World Health Organization atau WHO merupakan lembaga khusus yang bergerak dalam bidang kesehatan, dan berada di bawah naungan lembaga Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Saat semakin luasnya penyebaran virus corona atau COVID-19, organisasi yang berkantor pusat di Jenewa, Swiss ini memberikan informasi seputar virus corona melalui aplikasi WhatsApp per 27 Maret 2020.
Dengan layanan ini, WHO dapat memberikan informasi seputar COVID-19 untuk pihak yang membutuhkan seperti pemerintah, petugas kesehatan, keluarga maupun masyarakat luas.
Layanan ini berpotensi akan digunakan sebanyak 2 milyar pengguna. Hingga saat ini, layanan ini tersedia dalam 4 bahasa antara lain Arab, Inggris, Prancis dan Spanyol.
Pengguna hanya cukup mengetik Hai (untuk Bahasa Inggris) Hola (untuk Bahasa Spanyol) Salut (untuk Bahasa Prancis) dan مرحبا (untuk Bahasa Arab), kemudian mengirimkannya melalui nomor layanan sesuai dengan bahasa yang tersedia.
Berikut adalah cara untuk mengakses layanan, sesuai dengan bahasa yang telah tersedia.
- Arab : Ketik “ مرحبا” kirim ke +41 22 501 70 23
- Prancis : Ketik “Salut” kirim ke +41 22 501 72 98
- Spanyol : Ketik “Hola” kirim ke +41 22 501 76 90
- Bahasa Inggris : Ketik “ Hai” kirim ke +41 79 893 18 92
Berikut adalah layanan informasi yang diberikan.
- Update jumlah penderita Covid-19 terbaru
- Cara melindungi diri agar tidak tertular virus corona
- Pertanyaan yang telah dijawab
- Mythbusters
- Saran perjalanan
- Berita & Pers
- Membagikan informasi layanan
- Cara donasi
- Penggantian bahasa pada layanan
Dilansir dari Aljazeera, awal dari persebaran virus ini terjadi pada 31 Desember 2019. Saat itu Cina melaporkan bahwa telah terjadi pneumonia yang tidak wajar di Wuhan, hingga akhirnya dilakukan pemeriksaan.
Pada 7 Januari 2020, Pemerintah Cina mengumumkan bahwa telah menemukan virus baru bernama 2019-nCoV dan diidentifikasi masuk ke jenis virus corona. Hingga akhirnya virus ini menyebar ke beberapa negara di dunia.
Hingga Senin (30/3/2020) pagi, dilansir dari Worldometers.info penderita Covid-19 mencapai 721,412 kasus di seluruh dunia, dengan 33.956 meninggal dan 151.004 berhasil sembuh.
Penulis: Endah Murniaseh
Editor: Dewi Adhitya S. Koesno