tirto.id - Wartawan Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) Antara Ricky Prayoga mengalami tindak kekerasan oleh sejumlah oknum Brimob saat akan meliput ajang kejuaraan bulu tangkis Indonesia Terbuka 2017 di Jakarta Convention Centre (JCC), Minggu (18/6/2017).
Ricky Prayoga diseret secara paksa oleh oknum Brimob tersebut saat akan mengantri di sebuah anjungan tunai mandiri (ATM) di lokasi tersebut pada pukul 15.00 WIB.
Ricky mengatakan dirinya akan mengantri untuk melakukan transaksi di sebuah ATM, ia berdiri di belakang pramuniaga yang juga mengantri, kemudian ada oknum Brimob yang sedang duduk-duduk di dekat lokasi itu.
"Tadinya mau antri tapi tidak jadi. Terus ada anggota yang duduk melihat ke arah SPG kemudian melihat saya. Saya diam saja, namun anggota itu mendekat dan menanyai saya. Sempat sampai ngatain saya dengan kata-kata yang saya tak tahu apa artinya, tapi menurut teman itu kasar," kata Ricky Prayoga melalui sambungan telepon, Minggu malam.
Setelah itu, lanjut Ricky Prayoga, oknum Brimob berinisial A bersama tiga temannya mencoba menggiring ke pos layaknya pelaku kriminal. Oknum itu berusaha untuk melakukan kekerasan kepada Ricky dengan mencekik menggunakan lengan hingga mencoba membanting tubuh Ricky.
"Kondisi fisik saya baik-baik, tapi adalah beberapa nyeri mungkin karena ada yang tertarik atau mengenai sesuatu dari pakaian mereka," kata Ricky Prayoga.
Setelah itu, keadaan menjadi kondusif setelah seorang anggota Brimob senior hadir untuk mendamaikan antar kedua belah pihak.
"Saya sudah bersalaman. Setelah kejadian saya sempat kembali ke ATM dan tidak melihat mereka lagi," pungkas Yoga kemudian mengatakan akan pulang bersama rekan-rekan wartawan olahraga karena masih merasa trauma.
Direktur Utama Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) Antara, Meidyatama Suryodiningrat, yang akrab disapa Dimas menyesalkan tindakan oknum aparat yang melakukan kekerasan kepada wartawan yang sedang menjalankan tugasnya.
"Saat ini kami menyesalkan bahwa ada pihak-pihak yang masih menggunakan cara kekerasan untuk menghadapi wartawan yang menjalankan tugasnya sesuai dengan Undang-Undang Pers," demikian pernyataan Meidyatama Suryodiningrat, Minggu (18/6/2017).
Meidyatama mengatakan hal utama yang menjadi prioritas saat ini adalah memastikan kondisi kesehatan dan keselamatan wartawan yang menjadi korban tersebut.
"Saya baru saja dapat laporannya. Prioritas kami yang pertama adalah keselamatan dan kesehatan wartawannya," tambahnya. "Setelah itu kami akan konfirmasi rentetan kejadian dan penyebabnya."
Ia menyatakan akan segera menentukan langkah selanjutnya terkait insiden tidak mengenakkan yang dialami Ricky Prayoga.
"Baru setelah itu kita akan tentukan langkah sesuai ketentuan yang ada dan memungkinkan," kata Meidyatama, seperti diberitakan Antara.
"Soal pelaporan dan lain lain, nanti kami akan follow-up. Saya sedang cek kondisi wartawannya dulu, itu yang terpenting," pungkasnya.
Penulis: Maya Saputri
Editor: Maya Saputri