Menuju konten utama
Gempa Palu & Donggala:

Warga Keluhkan Kelangkaan BBM dan Listrik Putus

Selain pembagian bantuan yang tidak merata, warga mengaku sulit mendapatkan BBM dan mengeluhkan listrik yang masih putus sejak diguncang gempa pada Jumat pekan lalu.

Warga Keluhkan Kelangkaan BBM dan Listrik Putus
Ribuan warga korban gempa dan tsunami Palu mengantre membeli bbm di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kelurahan Palupi, Palu, Sulawesi Tengah, Minggu (30/9/2018). ANTARA FOTO/Basri Marzuki

tirto.id - Selain belum meratanya bantuan yang diberikan kepada korban gempa Palu dan Donggala, masalah yang sampai saat ini masih belum teratasi ialah persoalan bahan bakar minyak (BBM) dan aliran listrik yang terputus hingga saat ini.

Di jalan-jalan, banyak warga yang membawa jerigen. Bahkan di tiga lokasi stasiun bahan bakar milik Pertamina, antrean warga mengular dan terjadi sejak pagi hari.

Di Jalan Maluku, Tataru, Kota Palu misalnya, warga berbondong-bondong mengantre bahan bakar dengan membawa jerigen dan botol air mineral.

“Kita dijatah, untuk mobil Rp100 ribu, sedangkan warga yang membawa jerigen bisa beli Rp50 ribu,” ujar Inus, warga Jalan Setiabudi, Kota Palu kepada Tirto.

Kelangkaan bahan bakar yang terjadi hingga saat ini, telah terjadi sehari setelah gempa melanda Kota Palu. Pada Sabtu lalu, warga mulai mengeluhkan kelangkaan bahan bakar, hingga menyebabkan adanya aksi penjarahan SPBU milik Pertamina.

“Kami hanya butuh untuk genset, bukan untuk kendaraan karena listrik masih mati,” kata Inus.

Hingga saat ini, selain BBM yang masih sulit didapatkan oleh warga, kondisi Kota Palu juga masih dalam keadaan gelap gulita.

Warga juga masih takut masuk ke dalam rumah mereka, karena gempa susulan masih terus terjadi hingga saat ini. Namun, di hari ke empat pasca gempa melanda Kota Palu, aktivitas perekonomian perlahan mulai terlihat.

Beberapa warung sudah mulai menjajakan barang dagangannya. Sementara itu, satu pasar di Kota Palu, pagi tadi sudah mulai beraktivitas meski dalam kondisi luluh lantak akibat gempa.

Baca juga artikel terkait GEMPA PALU DAN DONGGALA atau tulisan lainnya dari Arbi Sumandoyo

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Arbi Sumandoyo
Penulis: Arbi Sumandoyo
Editor: Yandri Daniel Damaledo