tirto.id - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menyebut pemerintah akan fokus menerima bantuan dari luar negeri yang berupa program rehabilitasi, serta rekonstruksi untuk Kabupaten Donggala dan Kota Palu, Sulawesi Selatan.
Bantuan luar negeri rencananya akan diterima pemerintah pasca gempa dan tsunami terjadi di Donggala dan Palu, Jumat (28/9/2018). Akan tetapi, JK menyebut keinginan pemerintah agar bantuan yang diterima sudah berupa program bukan hanya tanggap darurat.
"Jadi katakanlah misalnya satu negara bikin 500 rumah, apa saja, jadi mereka ada jangka panjang. Bahwa ini negara A, ini negara B. Jadi bersifat program, tidak hanya dalam tanggap darurat. Tapi tanggap darurat juga boleh selama itu memenuhi kebutuhan kita," kata JK di Kantor Wapres RI, Jakarta, Selasa (2/10/2018).
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto telah menyebut ada 18 negara yang menawarkan bantuan, yaitu: Amerika Serikat, Perancis, Ceko, Swiss, Norwegia, Hungaria, Turki, Uni Eropa, Australia, Korea Selatan, Uni Emirat Arab, Qatar, Thailand, India, dan Cina.
United Nation Development Programme atau Badan Pembangunan PBB juga diklaim sudah menawarkan hal yang sama, meski semuanya belum jelas mau membantu apa. Hal tersebut disampaikan Wiranto, Senin (1/10/2018).
"Mereka minta mau kirim RS, kapal RS, cukup kita. Kan pengalaman di Aceh dulu, yang mau naik kapal RS itu hanya 5 pasien," ujar JK memberi contoh.
JK sudah ditunjuk untuk memimpin langsung proses penanganan pasca bencana di Sulteng. Penunjukan itu dilakukan langsung Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Selain menunjuk JK sebagai komandan penanganan bencana, Jokowi juga memberi 4 arahan ihwal rehabilitasi dan rekonstruksi di Sulteng. Arahan pertama, Jokowi meminta agar personel yang berkaitan dengan evakuasi korban ditambah.
"Saya minta Kepala Basarnas nanti dibantu TNI dan Polri agar menambah personelnya sehingga bisa menjangkau lebih banyak ke wilayah-wilayah yang terdampak. Masuk ke Donggala, Sigi, dan Parigi Moutong," kata Presiden dalam rilis yang diterima Tirto.
Kedua, Jokowi memandang jumlah tenda medis yang berdiri di sejumlah titik masih kurang. Ia meminta kementerian terkait menambah tenda-tenda medis di lokasi pengungsian.
Ketiga, Presiden meminta kepastian agar segala kebutuhan dasar dan logistik dapat segera diselesaikan, terutama soal ketersediaan air bersih dan MCK bagi para pengungsi.
"Saya minta dari sisi aspek keamanan, TNI dan Polri untuk menjaga distribusi logistik agar betul-betul sampai kepada masyarakat," kata Jokowi.
Terakhir, Jokowi memberi arahan soal perbaikan infrastruktur dan layanan umum. Ia menginstruksikan perbaikan sejumlah fasilitas vital seperti airport, jalan, kelistrikan, dan penyediaan bahan bakar minyak.
"Kementerian PU agar juga dibantu penanganan perbaikan runway airport agar airport di Palu bisa normal kembali sehingga mobilisasi logistik dan evakuasi korban bisa dilakukan," kata Jokowi.
Penulis: Lalu Rahadian
Editor: Yandri Daniel Damaledo