tirto.id - Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla menganggap saham Pertamina lebih penting daripada "Saudi Arabian Oil Company" atau yang lebih dikenal dengan nama Aramco.
"Ini kan 'global offering', saya kira di Indonesia ada satu atau dua yang berminat, tapi kalau kita mending beli Pertamina saja daripada Aramco," kata Wapres dalam jumpa pers di Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta, Sabtu, (4/3/2017) seperti dilansir dari Antara.
Menurut JK, Arab Saudi sah-sah saja menawarkan saham Aramco karena memang salah satu tujuan dari kunjungan Raja Salman bin Abdul Aziz al Saud ke Asia adalah pencapaian visi ekonomi Arab Saudi 2030.
Namun, Wapres mengatakan Pemerintah Indonesia fokus pada investasi dalam negeri terlebih dulu.
"Saya kira nanti dia banyak bicara di Cina dan Jepang," kata dia.
Setelah mengunjungi Indonesia, Raja Salman juga mengunjungi Brunei Darussalam, Jepang, Cina, dan Maladewa.
Wapres RI mengantar Raja Salman bertolak ke Brunei Darussalam di Bandara Halim Perdanakusuma setelah tinggal di Jakarta pada 1-4 Maret 2017.
Raja Salman akan mengunjungi Brunei Darussalam selama setengah hari, dan pada Sabtu sore langsung bertolak ke Bali untuk berlibur hingga 9 Maret 2017.
Telah diberitakan sebelumnya bahwa Perseroan Terbatas Pertamina dan Saudi Arabian Oil Company (Aramco) sepakat bekerja sama mengembangkan program masterplan refining development di Cilacap, Jawa Tengah, dengan nilai investasi 6 miliar dolar AS atau setara sekitar Rp80 triliun.
Hal itu dikonfirmasi oleh Menteri Luar Negeri RI Retno LP Marsudi dalam jumpa pers sesaat setelah rampungnya acara penyambutan Raja Salman di Istana Bogor, Rabu Sore.
"Presiden menyambut baik ditandatanganinya refining development masterplan program Cilacap antara Pertamina dan Aramco," kata Retno.
Nilai investasi proyek tersebut sebesar 6 miliar dolar AS. "Termasuk mendorong basic engineering design dan pembentukan joint venture dapat segera dilakukan," katanya.
Penulis: Mutaya Saroh
Editor: Mutaya Saroh