Menuju konten utama

Vaksin Cacar Monyet Diberikan Usai Terpapar Virus, Kata Dokter

Kapan waktu yang tepat untuk memberikan vaksin cacar monyet atau Monkeypox?

Vaksin Cacar Monyet Diberikan Usai Terpapar Virus, Kata Dokter
Ilustrasi Cacar Monyet. foto/Istockphoto

tirto.id - Saat ini seluruh dunia tengah berupaya untuk mengendalikan wabah cacar monyet atau Monkeypox yang telah menyebar di berbagai negara.

Pemerintah kini tengah berupaya menerapkan langkah-langkah kesehatan di masyarakat, untuk mencegah terjadinya penyebaran yang lebih luas, salah satunya yaitu dengan penggunaan vaksin.

Saat ini, Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) telah menyetujui penggunaan dua jenis vaksin untuk cacar monyet, yaitu JYNNEOS juga disebut dengan imvamune atau imvanex dan ACAM2000.

Kapan Seseorang Diberikan Vaksin Cacar Monyet?

Dokter Spesialis Penyakit Dalam di RSUI dr. Anindia Larasati, Sp.PD mengatakan vaksin untuk cacar monyet yakni JYNNEOS (Imvamune/Imvanex) diberikan setelah seseorang terpapar penyakit.

Dia, seperti dikutip dari siaran pers RSUI, pada Selasa (23/8), menjelaskan cacar monyet atau monkeypox disebabkan virus yang ditularkan melalui binatang (zoonosis).

Virus dapat ditularkan ke manusia ketika ada kontak langsung dengan hewan terinfeksi (gigitan atau cakaran) atau pasien yang terkonfirmasi monkeypox.

Pedoman terbaru dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) mengingatkan orang-orang harus sangat berhati-hati menghindari penyebaran virus ke anggota rumah tangga mereka termasuk hewan peliharaan.

Terkait vaksin, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengingatkan vaksin tidak 100 persen efektif dalam keadaan apa pun.

Orang-orang dapat menurunkan risiko terpapar virus antara lain dengan membatasi kontak dekat dengan orang yang diduga atau dikonfirmasi cacar monyet, atau dengan hewan yang dapat terinfeksi.

Langkah berikutnya, rutin membersihkan dan mendisinfeksi lingkungan yang bisa saja terkontaminasi virus dari seseorang yang menularkan.

Orang-orang yang terkonfirmasi cacar monyet, harus mengisolasi diri dari orang lain sampai semua lapisan kulit baru (setelah lesi muncul) terbentuk karena ini akan menghentikan Anda dari menularkan virus ke orang lain.

Kemudian, hingga pakar kesehatan lebih banyak memahami tentang penularan virus melalui cairan seksual, sebaiknya gunakan kondom sebagai tindakan pencegahan saat melakukan kontak seksual selama 12 minggu setelah pulih.

Mengutip ABC News, secara global lebih dari 38.000 kasus cacar monyet telah dikonfirmasi, termasuk lebih dari 13.500 kasus di Amerika Serikat, menurut CDC.

Sebagian besar kasus yang telah terdeteksi pada gay dan biseksual. Namun, pejabat kesehatan menekankan siapapun dapat tertular virus.

Menkes RI Sebut Vaksin Cacar Efektif Beri Perlindungan dari Risiko Monkeypox

Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengemukakan vaksin cacar masih efektif memberikan perlindungan terhadap penerima manfaat dari risiko penularan penyakit cacar monyet atau Monkeypox.

"Monkeypox masih satu genus dengan cacar yang dulu yang Smallpox. Jadi saya bilang ke para ahli, kalau kita pernah divaksin cacar pada tahun 1970-an atau kelahiran seperti saya, yang lansia-lansia itu imunitasnya ada dan (vaksin, red.) cacar itu beda dengan COVID-19 yang turun setiap enam bulan," katanya usai Peluncuran Platform SatuSehat di Hotel Raflles Jakarta, seperti dilansir dari Antara Selasa (26/7).

Dia menjelaskan vaksin cacar memiliki kemampuan melindungi penerima manfaat seumur hidup.

"Jadi, antibodinya ada seumur hidup. Buat yang sudah divaksinasi cacar maka relatif terlindungi, kemudian dari perawatannya sudah ada antivirusnya juga," katanya.

Budi mengatakan vaksin cacar menjadi salah satu dari tiga upaya Kementerian Kesehatan dalam mengendalikan penyakit cacar monyet yang berpotensi mewabah di dunia.

Baca juga artikel terkait CACAR MONYET atau tulisan lainnya dari Yandri Daniel Damaledo

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Yandri Daniel Damaledo
Editor: Addi M Idhom