Menuju konten utama

Usut Kematian Ibu-Anak di Cinere, Polisi Periksa Pengantar Galon

Polda Metro Jaya menyebut pengantar galon terakhir kali bertemu korban pada 25 Juli 2023.

Usut Kematian Ibu-Anak di Cinere, Polisi Periksa Pengantar Galon
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi saat memberi keterangan di Markas Polda Metro Jaya, Senin (11/9/2023). Foto: Tirto/Fransiskus Adryanto Pratama

tirto.id - Penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya masih menyelidiki waktu kematian dua jasad yang ditemukan membusuk di Cinere, Depok, Jawa Barat. Kedua jenazah itu diduga merupakan ibu dan anak, yaitu GAH (64 tahun) dan DAW (38 tahun).

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi mengatakan petugas menggunakan metode deduktif guna mengungkap tanggal kematian kedua jenazah tersebut. Metode itu dipadukan dengan hasil digital forensik atas temuan sejumlah dokumen dari lokasi.

Hengki menyebut dalam metode deduktif, polisi menggali sejumlah keterangan saksi, salah satunya pengantar galon. Hengki mengatakan pengantar galon terakhir kali bertemu korban pada 25 Juli 2023 lalu.

"Kalau hasil dari penyelidikan deduktif saksi pengantar galon, itu pada tanggal 25 juli masih menerima galon," kata Hengki kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Selasa (12/9/2023).

Perwira menengah Polri itu mengatakan pada 25 Juli 2023 sekitar pukul 08.00 WIB, korban masih menerima pengantaran galon.

"Keluarga ini masih saklek, jadi kalau galon enggak diantar jam 8, jam 8 ke atas enggak diterima. Pada 25 Juli masih menerima galon," tutur Hengki.

Namun, pada hari yang sama pekan berikutnya, pintu rumah korban tak lagi menyahut ketika si pengantar galon menyambangi kediaman mereka.

"Satu Minggu kemudian pada 1 Agustus, pada Selasa, selalu hari Selasa, ini pada saat diketok, tidak dibukakan lagi pintunya. Besoknya diketok tidak dibukakan lagi. hari Selasa berikutnya diketok tidak dibukakan lagi," tukas Hengki.

Mantan Kapolres Jakarta Pusat itu mengatakan keterangan pengantar galon nantinya akan dicocokkan dengan surat dan file isi curhatan. Hanya saja, saat ini masih dalam pendalaman tim laboratorium forensik.

"Namun ini masih dalam penelitian, oleh karenanya kita masih bekerja. Tim daripada laboratorium forensik sedang menganalisis olah TKP yang sudah dilakukan sekali, dua kali," kata Hengki.

Hengki tidak menutup kemungkinan polisi bakal melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) kembali. Hal itu dilakukan guna bisa mengungkap misteri kematian kedua korban.

"Sampai kami benar-benar yakin apa yang terjadi di TKP ini," pungkas Hengki.

Dalam perkara ini, Polda Metro Jaya telah memeriksa 10 saksi dalam kasus mayat tinggal kerangka diduga ibu dan anak di Cinere, Depok, Jawa Barat.

Kasubdit 4 Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya, AKBP Samian mengatakan dua dari 10 saksi itu berinisial S dan K. Ia mengatakan nama dan nomor telepon dua saksi ini tertulis dalam secarik kertas yang ditemukan di lokasi kejadian.

"Kurang lebih 10 saksi sudah. Dari keluarga, dari lingkungan sudah kami ambil keterangan," kata Samian kepada wartawan, Sabtu pekan lalu.

Baca juga artikel terkait JENAZAH DI DEPOK atau tulisan lainnya dari Fransiskus Adryanto Pratama

tirto.id - Hukum
Reporter: Fransiskus Adryanto Pratama
Penulis: Fransiskus Adryanto Pratama
Editor: Gilang Ramadhan

Artikel Terkait