tirto.id - Komandan Operasional Brigade Pimpinan Pusat Persatuan Islam (PP Persis) Prawoto meninggal setelah dianiya pria bernama Asep alias Encas. Merespon kejadian ini Ketua Umum Persis K.H. Aceng Zakaria menilai apa yang dialami Prawoto sudah menjadi takdir tuhan.
"Kita mah terima saja tidak akan mengusut sudah takdir dari Allah," kata Aceng saat dihubungi Tirto, Jumat (2/2).
Ketum Persis itu belum tahu sudah sejauh apa hasil investigasi yang dilakukan PP Persis atas kasus itu. Informasi yang ia dengar para pengurus sedang menggelar rapat di kantor pusat usai waktu shalat Jumat. "Belum saya tahu. Katanya hari ini ada rapat di [kantor] Pengurus Pusat Ba'da Jumat," ujarnya.
Meski pelaku mengenakan kaos berlogo PDI Perjuangan, ia menilai tidak unsur politis di balik penganiayaan terhadap Prawoto. "Kaosnya itu kebetulan saja lah," tambahnya lagi.
Ia juga enggan mengungkapkan harapannya kepada pihak kepolisian dalam penuntasan kasus ini. "Kami tidak melangkahi (polisi). Kami terima sajalah sudah takdir dari Allah," katanya.
Penganiayaan Prawoto terjadi di kediamannya di Cigondewah Kidul, Kota Bandung pada Kamis (2/1) pagi. Saat itu Encas berulah dengan menendang pot, pagar, dan melempari genting rumah Prawoto sambil marah-marah. Ia menggedor rumah Prawoto yang ketika itu sedang membantu istrinya mencuci baju.
Prawoto keluar berusaha menenangkan Encas. Namun ia malah dihajar dengan pipa besi berkarat sepanjang kurang lebi 1,5 meter. Prawoto coba menghindar namun Encas terus mengejar dan menghajar. Sebelum meninggal Prawoto sempat dilarikan ke Rumah Sakit Santosa, namun nyawanya tak terselamatkan. Ia meninggal pada sore hari dan langsung dimakamkan di pemakaman keluarga yang terletak di Burujul, Desa Mekar Rahayu, Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung malam. "Korban mengalami luka patah tangan kiri dan luka terbuka di kepala," kata Kapolrestabes Bandung AKBP Hendro Pandowo.
Berbeda dengan pernyataan Ketum Persis, Ihsan Setiadi Latief selaku Ketua Bidang Jamiyyah PP Persis mengatakan organisasi akan mengawal dan mendesak polisi untuk mengusut tuntas kasus yang menimpa Prawoto.
"Di internal juga Persis membentuk tim pencari fakta untuk mengawal dan mengusut tuntas kasus ini," katanya, dikutip dari situs resmi mereka.
Penulis: Jay Akbar
Editor: Jay Akbar