Menuju konten utama

Usai Temui Habibie, Anwar Ibrahim Bicara Soal Reformasi di Malaysia

Anwar Ibrahim menyatakan akan terus mengawasi pemerintahan Mahathir Mohamad untuk memastikan pelaksanaan reformasi di Malaysia.

Usai Temui Habibie, Anwar Ibrahim Bicara Soal Reformasi di Malaysia
Mantan Presiden RI BJ Habibie memberikan keterangan kepada media terkait kunjungan Mantan Wakil Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim ke kediamannya di Patra Kuningan, Jakarta, Minggu (20/5/2018). tirto.id/Andrey Gromico.

tirto.id - Ketua Umum Partai Keadilan Rakyat Malaysia Anwar Ibrahim mengunjungi kediaman Presiden RI ketiga Bacharudin Jusuf (BJ) Habibie, di Jakarta, pada Minggu (20/5/2018). Politikus senior Malaysia, yang belum sepekan bebas dari penjara, tersebut mengaku berkunjung ke Jakarta untuk memenuhi undangan Habibie sebagai teman dekatnya.

"Setelah keluar dari penjara, sebenarnya dalam beberapa hari ini tidak ada rencana berkunjung ke luar negeri. Namun, karena Pak BJ Habibie mengundang untuk menyambut ulang tahun ke-20 Reformasi Indonesia dan mengenang almarhum Ibu Ainun Habibie, saya datang ke Jakarta," kata Anwar dalam konferensi pers di kediaman Habibie, pada hari ini, seperti dikutip Antara.

Usai pemilu 2018 di Malaysia, Anwar dibebaskan dari penjara pada 16 Mei 2018, setelah mendapat pengampunan dari Raja Malaysia. Setelah beberapa tahun sempat berseteru, Anwar dan Mahathir Mohamad menjalin koalisi. Kemenangan koalisi itu di Pemilu membuat Mahathir kembali menjabat Perdana Menteri Malaysia di usia 92 tahun dan mengakhiri pemerintahan Najib Razak yang didera isu korupsi.

Anwar menegaskan pelaksanaan agenda reformasi sangat penting untuk terus dilakukan di Malaysia maupun Indonesia. Dia mengaku terkesan dengan pelaksanaan reformasi di Indonesia sejak 1998 silam.

"Saya mengikuti reformasi di Indonesia dari dekat. Saya pun kenal baik dengan Presiden Soeharto dan pernah mengunjungi beliau pada saat itu," kata Anwar.

"Selepas itu, saya dicopot dari jabatan Wakil Perdana Menteri Malaysia, dan kemudian berakhir di penjara karena berselisih dengan Mahathir," dia menambahkan.

Anwar mengatakan, selepas pemecatan dirinya dari jabatan Wakil Perdana Menteri, perhatian utama dari dirinya adalah pelaksanaan reformasi di Malaysia.

"Selepas saya dipecat dan slogan pertama saya adalah reformasi. Saya pilih reformasi karena inklusif. Mayoritas umat Islam, Melayu dan pribumi, China dan India, itu mendukung reformasi," kata dia.

Anwar mengaku belajar banyak dari Indonesia tentang reformasi. "Saat ini Partai Keadilan Rakyat memenangi Pemilu Malaysia. Alhamdulillah," kata dia.

Saat ini, Anwar menjelaskan kedekatannya kembali dengan Mahathir didasari oleh kesamaan tujuan, yakni untuk melaksanakan dan menerjemahkan agenda reformasi secara spesifik.

"Yaitu, badan kehakiman yang adil, media yang bebas, dan program ekonomi mengurangi kesenjangan dan menghapuskan kemiskinan," ujar suami Wakil Perdana Menteri Malaysia, Wan Azizah tersebut.

Anwar mengaku akan mengawasi dan melihat kesungguhan Mahathir dalam memimpin pemerintahan di Malaysia.

"Saya peringatkan teman-teman dan saya beritahu kepada Pak Mahathir, bahwa saya bergerak sebagai rakyat Malaysia dan bebas untuk bicara dan melihat kesungguhan pemerintahan saat ini," kata dia.

Sementara itu, BJ Habibie mengatakan Anwar Ibrahim mempunyai cita-cita yang sama dengan dirinya, yaitu memperjuangkan rakyat.

"Beliau dan saya tidak ada masalah sebagai manusia yang berbudaya, berpendidikan dan beragama. Cita-cita saya dan beliau itu sama, yaitu kita pro-rakyat. Kita memikirkan bagaimana agar rakyat itu kualitas kehidupannya meningkat," kata Habibie.

Baca juga artikel terkait PEMILU MALAYSIA

tirto.id - Politik
Sumber: antara
Penulis: Addi M Idhom
Editor: Addi M Idhom