Menuju konten utama

Ungkap Misi Nyapres, Anies: Sudah Cukup Biaya Pendidikan Tinggi

Bacapres Koalisi Perubahan Anies Baswedan menyebut, perlu ada upaya serius untuk menurunkan biaya pendidikan yang masih terlalu tinggi di Indonesia.

Ungkap Misi Nyapres, Anies: Sudah Cukup Biaya Pendidikan Tinggi
Bakal calon presiden Anies Baswedan menyampaikan pidato usai Rapat Majelis Syuro PKS di kantor DPP PKS, Pasar Minggu, Jakarta, Jumat (15/9/2023). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/Spt.

tirto.id - Bakal calon presiden (bacapres) Anies Baswedan berulang kali menekankan pentingnya akses pendidikan yang menyeluruh saat menyampaikan misinya maju Pilpres 2024.

"Sudah cukup biaya pendidikan yang terlalu tinggi di Indonesia," ujar Anies dalam forum diskusi Mata Najwa On Stage Yogyakarta, 19 September 2023, di Grha Sabha Pramana.

Bacapres dari Koalisi Perubahan ini menyebut, perlu ada upaya serius untuk menurunkan biaya pendidikan, yang menurutnya masih terlalu tinggi di Indonesia.

Di forum bertajuk "3 Bacapres Bicara Gagasan" itu, Anies menyampaikan, misi utamanya adalah melakukan perubahan, sebagaimana nama koalisinya, Koalisi Perubahan.

Perubahan yang dimaksud mencakup semua aspek kehidupan, mulai dari pendidikan, lapangan pekerjaan, kebutuhan pokok, dan kepastian hukum. Anies menyebut empat aspek itu sebagai fasilitas dasar kehidupan manusia.

"Kita bertanggung jawab menghadirkan keadilan dan kesetaraan," ujar mantan gubernur DKI Jakarta itu.

Pendidikan menjadi salah satu aspek yang ditekankan Anies dalam forum itu. Menurut Anies, pendidikan punya andil besar dalam kemajuan negara dan peningkatan kualitas manusia.

Dengan pendidikan yang merata, adil, dan setara, Anies meyakini bahwa kualitas manusia akan secara otomatis menjadi jauh lebih baik. Tidak hanya jenjang dasar dan menengah, pendidikan tinggi juga harus bisa diakses semua kalangan.

Ia menyadari bahwa untuk dalam prosesnya, penyediaan akses pendidikan yang setara membutuhkan anggaran selangit.

Hal itu juga dipantik oleh salah satu audiens yang menanyakan padanya tentang upaya konkret yang bakal dilakukannya terkait pendidikan. "Serealistis apa gagasan Anda soal menghadirkan negara dalam upaya menghapus komersialisasi kampus?"

Dalam upaya pengentasan komersialisasi pendidikan, pemerintah tidak boleh memandang anggaran yang dikeluarkan sebagai biaya. Alih-alih demikian, Anies lebih memilih memandang pengeluaran itu sebagai upaya investasi, yang bisa dituai di kemudian hari.

Menyadari anggaran besar yang harus dikeluarkan, Anies tak menganggap itu masalah. Itu artinya negara punya prioritas.

Dalam acara yang diselenggarakan Narasi x UGM tersebut, Anies juga menyinggung APBN yang beberapa tahun terakhir melonjak tinggi tetapi lebih ditujukan pada pembangunan dan operasional. Karena itu, sudah saatnya pemerintah menggeser prioritasnya untuk pendidikan dan peningkatan kualitas manusia.

"Negara bisa memberikan alokasi yg cukup sehingga biaya kuliah bisa difokuskan untuk pendidikan secara utuh, dan melayani yg di kalangan tengah," ungkap mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tersebut.

Dalam sesi tanya jawab, Doktor Mada Sukma Jati bertanya kepadanya, "Sejauh mana perubahan itu akan diimplementasikan? Isi perubahannya apa?"

Anies menerangkan, maksud perubahan yang direncanakannya adalah menyisipkan aspek keadilan di semua sektor kehidupan, terutama pendidikan. Bukan mengubah dalam artian membatalkan, melainkan memperkuat kebijakan yang ada dan memasukkan aspek keadilan.

"Dengan keadilan, Bhineka Tunggal Ika tidak hanya menjadi logo [simbol], melainkan kebiasaan sehari-hari," tuturnya.

Di panggung diskusi itu, Anies merupakan bakal calon presiden yang mendapat giliran pertama untuk menyampaikan gagasannya. Bukan didasarkan pada undian, urutan penyampaian gagasan bacapres 2024 di acara itu diterapkan sesuai abjad.

Selain Anies, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo juga hadir di forum yang diadakan oleh Narasi dan UGM tersebut.

Kepada tiga bacapres itu, Najwa Shihab menanyakan beberapa hal pokok yang sama, meskipun sesinya dipisah. Dengan begitu, ia berharap audiens, yang mayoritas tergolong pemilih muda, dapat membandingkan gagasan dari setiap bacapres.

Baca juga artikel terkait ANIES BASWEDAN atau tulisan lainnya dari Fadli Nasrudin

tirto.id - Politik
Reporter: Fadli Nasrudin
Penulis: Fadli Nasrudin
Editor: Maya Saputri