tirto.id -
Karena itu lah, lanjut Bestari, Anies menyingkirkan program-program yang lekat dengan sosok selain dirinya, seperti Sandiaga Uno.
"Jadi itu cuma menurut dia aja, dia udah enggak sepaham lagi sama Sandiaga Uno, dia bikin istilah sendiri, biar yang diinget dia, kan enggak masalah," kata Bestari di gedung DPRD, Jakarta Pusat, Senin (8/10/2018).
Bestari juga menyoroti beberapa produk hukum yang belum diubah Anies dan masih menggunakan nomenklatur OK-Otrip. Salah satu di antaranya adalah Peraturan Gubernur nomor 98 tahun 2018 tentang Pendelegasian Wewenang Pengelolaan Katalog Elektronik Lokal Komoditas Jasa Operator Bus Program OK-Otrip.
"Jadi ya suka-suka dia lah. Kan ini jalannya pemerintahan DKI, kan jalannya pemerintahan suka-suka," ujarnya.
Pemprov DKI Jakarta hari ini meluncurkan program integrasi moda transportasi baru bernama Jak Lingko pengganti One Karcis One Trip (OK Otrip). Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyampaikan, kata Lingko diambil dari kosa kata baru yang muncul dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia akhir Oktober lalu.
Alasannya, kata Anies, nama "Lingko" sangat tepat digunakan sebagai cerminan integrasi transportasi di Jakarta.
"Ini bagian dari ikhtiar kita bahwa apa yang nanti kita bangun, milik kita semua, bukan semata-mata keputusan selera gubernur, selera aparatur, selera mereka-mereka yang pegang otoritas, tapi kita serahkan kepada masyarakat," ujar Anies usai peluncuran Jak Lingko.
Program ini akan membuat semua jenis moda transportasi di Jakarta tersambung satu sama lain mulai dari angkot, TransJakarta, hingga transportasi berbasis rel seperti Light Rail Transit (LRT) dan Mass Rapid Transit (MRT), serta Kereta Commuter Line Jabodetabek.
Penulis: Hendra Friana
Editor: Yulaika Ramadhani