Menuju konten utama

Turki Tangkap 113.600 Orang dalam Operasi Anti-Gulen

Sejak upaya kudeta yang gagal, Turki melancarkan operasi besar-besaran untuk menangkap pihak-pihak yang terlibat dengan Fethullah Gulen. Tokoh agama itu dituduh pemerintah Turki mendalangi kudeta.

Turki Tangkap 113.600 Orang dalam Operasi Anti-Gulen
Pendukung gerakan Gulen mengibarkan bendera Turki saat mereka berkumpul di luar Istana Keadilan, Istanbul, Turki, Jumat (19/12/2016).ANTARA FOTO/Reuters/Murad Sezer.

tirto.id - Sebanyak 113.600 orang telah ditangkap dan 47.155 dikembalikan ke penjara sehubungan dengan dugaan keterkaitan mereka dengan gerakan Gulen sejak upaya kudeta Juli 2016. Pernyataan itu dipaparkan Menteri Dalam Negeri Turki Suleyman Soylu pada Minggu (2/4/2017) waktu setempat.

"Di antara orang yang dikembalikan ke penjara ada 10.732 perwira polisi, 7.643 tentara, 168 jenderal, 2.575 hakim dan pengacara, 26.177 warga sipil, serta 208 administratur lokal," kata Soylu dalam satu wawancara dengan stasiun televisi setempat.

Dilansir dari Antara, Senin (3/4/2017), menurut Kementerian Dalam Negeri Turki sebanyak 23.861 tersangka perkara itu dibebaskan dan 863 lainnya masih buron.

Fethullah Gulen, tokoh agama yang tinggal di Amerika Serikat, dituduh Pemerintah Turki mendalangi upaya kudeta yang gagal pada 15 Juli 2016.

Pemerintah Turki mengumumkan keadaan darurat dan melancarkan operasi besar-besaran terhadap pendukung Gulen setelah upaya kudeta yang gagal tersebut.

Namun, badan intelijen asing Jerman (Bundesnachrichtendienst/BND) menilai pemerintah Turki tidak bisa meyakinkan bahwa ulama Fethullah Gulen yang bermukim di Amerika Serikat (AS) adalah sosok di balik percobaan kudeta di Turki tahun lalu.

"Turki telah berupaya meyakinkan kita soal itu melalui berbagai cara, namun sejauh ini tidak berhasil," kata kepala BND Bruno Kahl dalam wawancara dengan majalah berita Der Spiegel, yang beredar Sabtu (18/3/2017) lalu.

Dalam percobaan kudeta tersebut tercatat lebih dari 240 orang dinyatakan tewas ketika para tentara menyita banyak tank, pesawat tempur dan helikopter, serta menyerang parlemen yang dituduh berupaya menggulingkan pemerintahan Erdogan.

Erdogan dan Pemerintah Turki menginginkan AS mengekstradisi Gulen. Gulen, yang notabene pernah bersahabat dengan Erdogan sebelum berbeda pandangan politik, telah membantah terlibat dalam percobaan kudeta melibatkan militer Turki.

Ketika ditanya apakah gerakan Gulen beraliran Islam garis keras atau terorisme yang mencoba kudeta di Turki, Kahl mengatakan bahwa gerakan itu merupakan "perkumpulan warga sipil yang bertujuan untuk memberikan pendidikan agama dan sekuler lanjutan".

Baca juga artikel terkait KONFLIK TURKI atau tulisan lainnya dari Yuliana Ratnasari

tirto.id - Politik
Reporter: Yuliana Ratnasari
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari