Menuju konten utama

Tukang Ayam Gantung Diri usai Ngobrol Biaya Sekolah dengan Anak

Obrolan tentang biaya sekolah dengan anak menjadi momen terakhir Paidi sebelum memutuskan untuk mengakhiri hidupnya.

Tukang Ayam Gantung Diri usai Ngobrol Biaya Sekolah dengan Anak
Ilustrasi Garis Polisi. FOTO/Antaranews

tirto.id - Seorang tukang ayam potong bernama Paidi ditemukan tewas gantung diri di rumahnya, di kawasan Kayu Manis, Kelurahan Cirimekar, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Kamis (5/9/2024).

Kapolsek Cibinong, Kompol Waluyo, mengatakan jasad Paidi pertama kali ditemukan oleh istrinya berinisial S sekitar pukul 02.00 WIB.

Saat itu, S merasa ada yang janggal karena suaminya tidak berpamitan seperti biasanya untuk pergi ke Pasar Tohaga, Cibinong, guna berjualan ayam potong.

“Biasanya, almarhum berangkat ke pasar sekitar pukul 02.00 WIB dan berpamitan kepada istrinya. Namun, kali ini korban diketahui tidak berpamitan,” ujar Waluyo dilansir dari bogor24update.id, Jumat (6/9/2024).

Saat merasakan kejanggalan, S menemukan pintu dapur rumah sudah dalam keadaan terbuka ketika hendak ke toilet.

Tak mendapatkan respons dari sang suami, S memberanikan diri keluar rumah melalui pintu dapur yang terbuka. S terkejut saat melihat Paidi sudah tergantung di pojok belakang rumah.

“S yang kaget langsung berteriak, mengundang warga sekitar untuk datang. Kemudian, warga menghubungi Polsek Cibinong untuk proses evakuasi,” jelas Waluyo.

Sempat Ditanyakan soal Biaya Sekolah

Rabu, 4 September 2024 malam pukul 23.30 WIB, R, anak Paidi menanyakan kepada bapaknya soal biaya sekolah. Ternyata, ini menjadi obrolan terakhir sang anak dengan ayahnya. Entah bagaimana detail obrolan tersebut, tema terkait biaya sekolah itu diduga membuat Paidi resah.

Korban tidak berpamitan kepada sang istri berinisial S untuk pergi ke Pasar Cibinong, berjualan ayam potong yang biasa dilakukannya setiap hari.

Polisi menduga korban berusia 53 tahun tersebut mengakhiri hidupnya karena masalah utang dan ekonomi. Keterangan ini diperkuat oleh pernyataan S yang mengatakan bahwa pada Rabu malam sekitar pukul 23.30 WIB, Paidi masih sempat berkomunikasi dengan anaknya, R, dan menanyakan tentang biaya sekolah.

“Dugaan sementara motif korban melakukan gantung diri karena adanya permasalahan utang dan faktor ekonomi,” ungkap Waluyo.

Waluyo juga memastikan tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.

“Setelah dilakukan pengecekan, ditemukan cairan bening keluar dari mulut dan cairan dari kemaluan, namun tidak ada tanda-tanda kekerasan. Keluarga juga menolak dilakukan autopsi pada korban,” pungkas Waluyo.

Artikel ini tidak dimaksudkan menginspirasi siapa pun untuk melakukan hal serupa. Bagi Anda yang merasakan gejala depresi dan pernah terbersit untuk mengakhiri hidup, segera ceritakan kepada orang terdekat dan minta pertolongan profesional seperti psikolog, psikiater, dan klinik kesehatan mental.

Baca juga artikel terkait KRIMINAL atau tulisan lainnya

tirto.id - Hukum
Kontributor: bogor24update.id
Editor: Bayu Septianto