tirto.id - Dua desa yang berada di pesisir Lampung, Desa Kunjir dan Way Muli, Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan kondisinya kini rata dengan tanah akibat tsunami Selat Sunda yang terjadi Sabtu (22/12/2018) malam.
Hingga Rabu (26/12/2018) malam, sejumlah pemukiman dan beberapa objek wisata terkenal yang terkena dampak tsunami tampak hancur berantakan akibat hantaman gelombang laut tinggi.
Sepanjang jalan juga terlihat banyak warga serta elemen masyarakat dan berbagai lembaga sosial turun ke jalan untuk menggalang dana bagi masyarakat yang tertimpa bencana.
Sementara itu di Dermaga Bom, Kalianda, wilayah pesisir pantai, kondisinya juga cukup parah, puluhan rumah warga sekitar serta ratusan kapal nelayan hancur.
Berlanjut ke desa-desa lain yang terdampak langsung tsunami, terdapat banyak posko-posko bantuan dari pemerintah maupun relawan di sepanjang jalan.
Hal serupa juga terlihat di Desa Kunjir dan Way Muli, Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan, kondisi semua rumah terpantau telah rata dengan tanah dan hanya menyisakan puing-puing bangunan. Kedua desa ini memang tercatat paling parah terkena dampak tsunami.
Tak hanya itu, sejumlah bangunan sekolah yang berada di sana juga rusak berantakan akibat terjangan tsunami.
Puluhan bahkan hingga ratusan kapal dan kendaraan roda dua maupun roda empat diperkirakan rusak tersapu air laut hingga beberapa ratus meter ke laut.
Sejumlah personel TNI/Polri dan Polisi Pamong Praja pun ikut membantu warga setempat.
Para relawan dari unsur instansi pemerintah serta elemen lainnya banyak yang berdatangan memberikan bantuan dan mengevakuasi barang-barang yang masih bisa diselamatkan dari reruntuhan rumah warga.
Ada juga beberapa alat berat yang sudah berada di lokasi untuk membersihkan puing-puing rumah warga yang hancur akibat hantaman tsunami tersebut.
Korban jiwa akibat tsunami Selat Sunda di sini telah mencapai ratusan orang, dengan ribuan warga masih harus mengungsi hingga sekarang.
Penulis: Dhita Koesno
Editor: Dhita Koesno