tirto.id - "Tak ada tempat seindah rumah. Tak ada tempat seindah di sana."
Sebuah petikan lirik lagu band asal Bandung, For Revenge berjudul 'Pulang'. Lirik lagu tersebut, secara umum menggambarkan seseorang ingin kembali ke rumahnya. Di mana ia selalu diterima dengan baik.
Lagu di atas beririsan dengan tradisi masyarakat Indonesia menjelang lebaran, yakni mudik. Tradisi ini merupakan aktivitas 'pulang kampung' para perantau atau pekerja migran untuk kembali ke kampung halamannya.
Secara bahasa, terdapat beberapa versi yang mengartikan kata mudik. Misal, Kemendikbud menuliskan bahwa mudik berasal dari bahasa Jawa ngoko, yakni "mulih dilik", artinya pulang sebentar. Namun, ada juga yang mengatakan mudik berasal dari kata “udik", yaitu kembali ke asal.
Masyarakat Indonesia bisa kembali melakukan perjalanan 'pulang' atau mudik tahun ini. Tidak lagi kucing-kucingan dengan petugas di lapangan seperti dua tahun sebelumnya. Di mana saat itu, pemerintah menerbitkan aturan larangan mudik. Tujuannya, mencegah penyebaran COVID-19.
Presiden Joko Widodo kali ini memperbolehkan masyarakat untuk mudik ke kampung halamannya. Namun ada sejumlah catatan diberikan, yakni harus sudah vaksin dua kali plus vaksin booster.
“Bagi masyarakat yang ingin melakukan mudik lebaran dipersilakan. Serta tetap menerapkan protokol kesehatan ketat," kata Jokowi melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden beberapa waktu lalu.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy bahkan memprediksi jumlah pemudik pada lebaran tahun ini mencapai 80 juta orang. Menurutnya, mudik tahun ini sangat besar dikarenakan mereka 'balas dendam' pulang ke kampung halamannya.
“Dua tahun ini pemerintah tak menyiapkan kebijakan mudik. Tahun ini kita tata dan siapkan mudik sebaik-baiknya, dari aparat keamanan, penyelenggara transportasi sampai kesehatan," kata Muhadjir melalui keterangan tertulisnya.
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sebagai regulator, sudah menyiapkan kuota mudik gratis sebanyak 21 ribu orang di lebaran Idulfitri 2022. Jumlah ini naik dua kali lipat dari kuota mudik gratis disiapkan sebelumnya yakni hanya 10.500 penumpang.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub, Budi Setiyadi mengatakan, dengan penambahan kuota, maka akan ada 700 kendaraan bus disiapkan dari sebelumnya hanya 350 unit. Sebagian besar masyarakat Jabodetabek ini akan diangkut ke sejumlah daerah di Pulau Jawa.
“Ada tambahan ke Jatim di Ngawi, lainnya Solo, Semarang, Purwokerto, Pemalang, Slawi, Tegal. tentunya juga jadi tujuan mudik gratis. Jabar juga masih sekitar Cirebon, Tasik, Garut, dan Ciamis," jelas dia dalam konferensi pers.
Budi menyampaikan, jadwal keberangkatan mudik gratis akan dilaksanakan selama dua hari, yaitu 28-29 April 2022. Pada 28 April 2022, layanan mudik gratis akan berangkat dari terminal tipe A di Bogor, Depok, dan Tangerang. Sementara keberangkatan layanan mudik gratis pada 29 April 2022 dari terminal tipe A di Jakarta.
Meski animonya besar, pemerintah tetap mengimbau kepada masyarakat yang telah berencana mudik untuk dapat menyiapkan diri dengan baik. Perbekalan, kemudian kondisi kesehatan, serta telah vaksin menjadi hal wajib untuk mengamankan dirinya dan keluarga dari COVID-19. Termasuk kondisi kendaraannya bila menggunakan kendaraan pribadi.
"Jangan sampai datang ke tempat mudik membawa oleh-oleh virus. Dan kita harapkan setelah Lebaran justru COVID-19 ini akan semakin turun dan kita akan memasuki masa endemi," pesan Muhadjir.
Perputaran Uang saat Mudik
Sinyal positif dibolehkannya mudik lebaran tahun ini, direspons baik oleh pengusaha. Wakil Ketua Umum Kadin DKI Jakarta, Sarman Simanjorang melihat, mudik lebaran merupakan momentum untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi nasional. Karena ini menjadi puncak perputaran uang terbesar di Indonesia dan merata mengalir ke daerah.
"Karena akan terjadi aliran uang yang sangat deras dari kota ke daerah tujuan mudik," kata Sarman kepada reporter Tirto.
Sarman mengatakan, mudik tahun ini semakin istimewa karena diperkirakan ada sekitar 80 juta lebih warga akan melakukan mudik ke daerah asal. Setelah dua tahun pandemi COVID-19 pemerintah melarang melakukan mudik.
Tingginya animo mudik, secara otomatis akan menggerakkan perekonomian daerah dan meningkatkan produktivitas berbagai sektor usaha. Misalnya saja industri transportasi seperti bus, travel, kereta api, kapal laut, pesawat. Seluruh moda itu, diperkirakan akan mengalami omset yang signifikan.
Di sisi lain, Ketua Umum DPD Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) Provinsi DKI Jakarta itu mengatakan, dalam perjalanan mudik baik dengan memakai kendaraan pribadi, motor dan angkutan umum akan berdampak pada sektor usaha restoran, warung makan, serta oleh oleh khas daerah.
Sedangkan sektor usaha di daerah tujuan mudik akan berdampak pada tujuan destinasi wisata, fashion baju muslim, UMKM setempat, kuliner, hotel, rental dan lain lain. "Kita perkirakan akan terjadi perputaran uang triliunan rupiah selama libur Idulfitri ini," kata Sarman.
Perputaran uang yang sangat besar ini, kata Sarman, akan menggenjot tumbuhnya konsumsi rumah tangga meningkat sangat tajam. Serta akan memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional di kuartal II-2022.
"Artinya momentum Idulfitri tahun ini akan memberikan dampak yang sangat besar terhadap pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional," kata Sarman.
Pengamat Ekonomi IndiGo Network, Ajib Hamdani memperkirakan, perputaran uang selama mudik lebaran akan mencapai Rp160 triliun. Perhitungan itu didapat dari jumlah pemudik diproyeksikan mencapai sekitar 80 juta orang, dengan asumsi rata-rata belanja mereka Rp2 juta per orang.
“Kalau kita melihat data tahun 2021, ada tambahan uang berputar pada momen lebaran, sebesar Rp150 triliun. Potensi yang berputar pada lebaran 2022 ini sebesar kisaran Rp160 triliun," kata Ajib kepada Tirto.
Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama mudik dan Idulfitri 2022, Bank Sentral Indonesia bahkan telah menyediakan uang tunai sebesar Rp175,26 triliun. Besaran ini naik 13,42 persen dari tahun sebelumnya.
Uang tunai juga disediakan sejumlah bank lainnya. Misalnya, PT Bank Central Asia (BCA) yang menyediakan Rp58,12 triliun uang tunai. Nilai tersebut naik 7 persen dari ketersediaan uang tunai di 2021.
Selain itu, ada pula Bank Rakyat Indonesia (BRI) yang menyediakan uang tunai senilai Rp46,85 triliun untuk kebutuhan libur lebaran 2022. Stok uang tunai yang disediakan di tahun ini meningkat cukup signifikan yaitu sebesar 73,5 persen jika dibandingkan momen Idulfitri tahun lalu.
Kemudian PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) menyiapkan uang tunai rata-rata Rp17,81 triliun per minggu untuk kebutuhan Ramadan dan Idulfitri 2022.
Pertumbuhan Ekonomi Pasca Mudik
Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Perekonomian, Iskandar Simorangkir memperkirakan, pertumbuhan ekonomi pasca mudik dan perayaan Idulfitri berada di kisaran 5 persen. Pertumbuhan ini didorong dengan meningkatnya konsumsi di kisaran 15 persen, atau lebih tinggi dari tahun sebelumnya.
"Dengan memperhatikan share konsumsi 56 persen terhadap PDB, maka pertumbuhan ekonomi pada Kuartal II-2022 ini dapat lebih tinggi pada kisaran 0,7 hingga 0,8 persen dari triwulan yang sama tahun lalu," kata Iskandar saat dihubungi reporter Tirto.
Senada dengan pemerintah, Ajib Hamdani juga memproyeksikan pertumbuhan ekonomi pada April-Juni 2022 berada di 5 persen. Pertumbuhan itu didorong dengan perputaran uang selama mudik lebaran tahun ini.
“Dengan yang berputar tambahan sebesar Rp160 triliun tadi, memberikan kontribusi secara langsung terhadap PDB sekitar 1 persen," katanya.
Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Rusli Abdullah mengatakan, dampak ekonomi dari adanya kebijakan mudik memang sangat terasa pada masyarakat kelas menengah ke bawah. Konsumsi dan belanja akan melonjak untuk semua komoditas, baik pakaian, pangan sampai adanya transfer uang besar selama periode tersebut.
“Pasti ada dampaknya, dalam artian, kan gini, orang kan mudik ya, dia bawa uang cash ke daerah, uang cash ke daerah berarti, kan, akan menarik perekonomian di daerah ya. Misalnya, dia banyak belanja di sana, kemudian sebenarnya akan mengerek konsumsi di daerah itu akan mendorong pertumbuhan ekonomi," katanya kepada Tirto.
Meski perputaran uang dan dampak terhadap perekonomiannya besar, Sarman mengingatkan kepada masyarakat agar tetap mematuhi protokol kesehatan selama perjalanan mudik dan perayaan Idulfitri bersama keluarga di kampung halaman. Sebab, Indonesia sendiri belum bebas dari COVID-19.
“Disiplin kita semua sangat diharapkan agar pasca liburan Idufitri tidak terjadi kasus baru lonjakan COVID-19 yang akhirnya akan menghambat proses pemulihan ekonomi kita," kata Sarman mengakhiri.
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Abdul Aziz