tirto.id - Tokopedia memberikan penjelasan seputar kabar 91 juta data pengguna bocor di dunia maya. VP of Corporate Communications, Tokopedia Nuraini Razak mengatakan Tokopedia memastikan data pengguna saat ini tetap aman.
"Kami ingin menegaskan bahwa ini bukanlah upaya pencurian data baru dan informasi password pengguna Tokopedia tetap aman terlindungi di balik enkripsi," Kata Nuraini dalam keterangan tertulisnya, Minggu (5/7/2020) malam.
Nuraini mengatakan, mereka sudah melaporkan tindakan pencurian data ke kepolisian. Pihak Tokopedia pun mengingatkan seluruh pihak untuk menghapus segala informasi yang memfasilitasi akses ke data yang diperoleh melalui cara yang melanggar hukum.
"Kami telah melaporkan hal ini ke pihak kepolisian dan juga mengingatkan seluruh pihak untuk menghapus segala informasi yang memfasilitasi akses ke data yang diperoleh melalui cara yang melanggar hukum," kata Nuraini.
Nuraini menjelaskan, Tokopedia telah menyampaikan informasi terkait insiden pencurian data ini secara transparan dan berkala kepada seluruh pengguna. Tokopedia juga berkoordinasi dengan pemerintah dan berbagai pihak berwenang terkait insiden pencurian data ini, dan telah menerapkan langkah-langkah keamanan sesuai standar internasional.
"Kami juga telah mengarahkan pengguna kami atas langkah-langkah lebih lanjut yang harus mereka ambil untuk memastikan perlindungan data pribadi mereka," kata Nuraini.
Aksi pencurian 91 juta data pengguna aplikasi e-commerce Tokopedia baru-baru ini terungkap setelah beredarnya sebuah tautan di media sosial yang mengarahkan pengguna untuk mengunduh data 91 juta pengguna Tokopedia secara gratis. Setelah ditelusuri, tautan itu berasal dari sebuah akun bernama @Cellibis di forum internet bernama Raidsforum. Pratama mengatakan, data itu sudah disebar di Raidsforum sejak Jumat (3/7/2020).
Chairman Lembaga Riset Siber CISSReC Pratama Persadha pun menyampaikan temuan tersebut kepada publik. Ia menduga, 91 juta data pengguna yang beredar baru-baru ini merupakan bagian dari 15 juta data pengguna Tokopedia yang bocor pada awal Mei lalu. Ia meminta Tokopedia untuk bertanggung jawab atas kebocoran data tersebut.
"Tokopedia jelas harus bertanggung jawab karena data pengguna yang mereka kelola bocor dan pastinya akan banyak pihak yang menggunakan untuk tindak kejahatan. Ini membuktikan bahwa Tokopedia benar-benar sudah diretas, tidak seperti penjelasan Tokopedia sebelumnya yang mengatakan 'hanya' terjadi upaya peretasan di platformnya," kata Pratama lewat keterangan tertulisnya pada Minggu (5/7/2020).
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Nurul Qomariyah Pramisti