tirto.id - Ketua Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma’ruf Amin, Jusuf Kalla(JK) menganggap Basuki Tjahaja Purnama(BTP) justru menurunkan elektabilitas Jokowi-Ma’ruf apabila menjadi tim sukses.
Namun Sekretaris TKN Hasto Krisitiyanto menegaskan bahwa apa yang dimaksud JK bukanlah larangan, melainkan karena BTP memang tidak bisa menjadi anggota tim kampanye.
Hal ini terkait dengan lini masa kegiatan BTP di luar negeri dengan tim kampanye Jokowi-Ma’ruf. BTP saat ini sedang di luar negeri, diperkirakan waktunya mencapai dua setengah bulan ke depan. Saat itu, pilpres 2019 sudah selesai.
“Bukan dilarang. Pak Ahok kan ke luar negeri dua setengah bulan. Beliau di luar negeri kemudian ada agenda-agenda pribadi yang harus dijalankan,” ucap Hasto di Menteng, Jakarta, Rabu (13/2/2019).
Alasan waktu memang menjadi penghalang utama. Direktur Program TKN Aria Bima sempat mengatakan bahwa sosok Basuki Tjahaja Purnama (BTP) sengaja tidak dirangkul untuk masuk ke TKN. Aria beralasan keengganan TKN karena kampanye sudah berjalan dan tim sudah terbentuk sejak awal.
"Enggak. Enggak ada urusan Ahok dengan kampanye," ucap Aria kepada Tirto, Selasa (12/2/2019).
Wakil Ketua DPD PDIP Jawa Tengah ini menyatakan bahwa BTP cukup dengan menjadi anggota partai. Tim yang ada sekarang, menurut Aria, sudah cukup untuk mengkampanyekan Jokowi-Ma'ruf.
"Tidak akan dipakai juga. Kampanye sudah berjalan. Dan memang tidak ada agenda menempatkan BTP sebagai tim kampanye [...] Kami dari tim kampanye tidak ada menempatkan BTP di dalam program sebagai jurkam atau tim kampanye, titik," tegasnya lagi.
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Nur Hidayah Perwitasari