tirto.id - Modus kejahatan perbankan dalam era digital semakin masif. Salah satunya menyalahgunakan data pribadi konsumen. Anda tentunya perlu waspada dalam hal ini.
Perencana Keuangan, Shierly memberikan beberapa langkah untuk Anda terhindar dari modus kejahatan perbankan. Pertama, Anda perlu melindungi data pribadi akun perbankan. Tidak berbagi data penting seperti userID, password, PIN, kode OTP, nomor CVV pada kartu kredit kepada orang lain, apalagi terhadap orang asing.
"Data – data perbankan itu kan sangat sensitif. Jadi, seperti userID, password, PIN, kode OTP dan nomor CCV pada kartu kredit itu harus sangat dilindungi dengan sangat ketat. Dan, jangan sampai data tersebut disebarluaskan ke orang lain apalagi dengan orang yang tidak kita kenal,” tutur Shierly ketika dihubungi Tirto, Jakarta, Jumat (3/2/2023).
Kemudian, Anda juga perlu membedakan email, password, PIN, dan informasi penting lainnya mengenai transaksi perbankan hingga keuangan. Lalu, update PIN, password transaksi keuangan dan perbankan Anda secara berkala.
Shierly juga menyarankan agar Anda waspada dengan adanya modus penipuan dengan pengiriman file berformat apk yang dikirim dari orang yang tidak dikenal. Dia menyarankan agar tidak mengunduh dokumen asing.
“Download aplikasi kalau bisa jangan yang diluar seperti Google Play dan App Store. Karena, saat ini marak sekali pengiriman file dalam bentuk format .apk dan jika korban ada yang sampai menginstall aplikasi tersebut, smartphonenya akan mudah dibobol dan data pribadinya akan hilang atau dicuri,” bebernya.
Tidak hanya itu, Shierly juga menyarankan agar mematikan fitur 'install unknown apps' pada pengaturan smartphone Anda. Hal ini bertujuan untuk melindungi ponsel dari ancaman kiriman virus dan siber oleh orang lain.
Berhati-hati Menggunakan ATM di Tempat Umum
Selanjutnya, Shierly juga menyarankan untuk berhati-hati ketika sedang menggunakan ATM di tempat umum. Karena kata dia, biasanya ada saja orang tidak bertanggung jawab yang mengakali mesin ATM dengan membuat mesin ATM tersebut tidak bisa mengeluarkan uang atau mengganjal uang yang ada pada ATM. Alhasil masyarakat akan kesusahan dalam menarik uang.
"Pengganjalan pada beberapa mesin ATM saat ini banyak sekali dilakukan oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Hati – hati pada sebuah lubang yang mengeluarkan uang pada mesin ATM, biasanya lubang tersebut sudah diganjal, dan uang yang keluar akan hanya tersangkut di lubang tersebut," bebernya.
Gunakan Lebih dari Satu Rekening Tabungan
Lebih lanjut, Shierly juga menyarankan agar Anda menabung dalam beberapa bank berbeda atau produk keuangan berbeda. Dia mencontohkan, seperti menggunakan 2 sampai 3 bank untuk tempat menyimpan dan menabung tabungan serta dana darurat.
Bank pertama untuk digunakan sebagai transaksi digital dan operasional selama sebulan. Bank kedua untuk deposito yang digunakan sebagai tujuan jangka pendek atau dana lainnya.
Cek Dana di Tabungan Secara Berkala - Aktifkan Fitur Verikasi Dua Langkah
Kemudian, Anda sebaiknya secara rutin harus mengecek dana di tabungannya. Minimal 1 atau dua kali dalam sebulan. Sebab, pengecekan rutin ini bertujuan untuk masyarakat dalam waspada akan adanya pengurangan dana atau saldo secara misterius, maka dari itu pengecekan wajib dilakukan.
Kemudian dia juga menyarankan agar memilih bank yang mempunyai fitur call center, sistem keamanan, dan customer service (CS) yang responsif. Jika dirasa ada kejanggalan segera hubungi CS bank resmi atau kunjungi kantor bank terdekat untuk melakukan pemblokiran.
Terakhir menurut Shierly, Anda perlu mengaktifkan sms notifikasi. Hal itu dilakukan untuk mengetahui jika terjadi transaksi keluar uang pada aplikasi mobile banking Anda .
Penulis: Hanif Reyhan Ghifari
Editor: Intan Umbari Prihatin