Menuju konten utama

Tips Menjelaskan Social Distancing kepada Orang Tua

Orang berpenyakit bawaan dan orang tua memiliki sistem imun yang lemah sehingga rentan terjangkit corona COVID-19.

Tips Menjelaskan Social Distancing kepada Orang Tua
Ilustrasi Corona. foto/istockphto

tirto.id - Kematian akibat pandemi COVID-19 banyak menyerang orang dengan penyakit bawaan dan orang tua. Hal ini disebabkan karena orang berpenyakit bawaan dan orang tua memiliki sistem imun yang lemah.

Centers for Desease Control and Prevention (CDC) menjelaskan bahwa orang tua berisiko lebih tinggi terkena dampak terparah dari COVID-19 ini. Sayangnya, banyak orang tua hari ini tidak menganggap serius arahan sosial dan kebersihan dari instansi kesehatan maupun pemerintah.

Imbauan soal physical distansing kadang tak dihiraukan oleh orang tua karena mereka memang tidak paham, atau bahkan kesal dan frustasi pada anak-anak mereka yang terlalu memaksa dan mengatur mereka untuk mematuhi aturan.

Mengapa beberapa orang tua selalu merasa tahu segalanya? Generasi mereka yang disebut dengan istilah boomer telah hidup lama, melewati banyak ancaman signifikan selama hidup seperti kemungkinan serangan nuklir, Perang Dingin, dan krisis rudal Kuba.

Generasi ini telah hidup melalui banyak momen yang penuh dengan kecemasan. Pengalaman-pengalaman ini membuat mereka mendapatkan hak untuk melakukan apa saja yang mereka inginkan selama tubuh mereka mengizinkan. Banyak boomer yang masih sehat, bugar, dan aktif yang membuat mereka tidak tampak tua, dan karenanya percaya bahwa mereka tidak berisiko tinggi terhadap COVID-19.

“Beberapa boomer tidak bisa melihat usia kronologis mereka dan hanya berpikir tentang seberapa cocok mereka dan betapa hebatnya perasaan mereka. Mereka hanya tidak melihat diri mereka sebagai risiko tinggi,” jelas Jenn Leiferman, direktur Rocky Mountain Prevention Research Center and profesor di Colorado School of Public Health seperti dikutip Healthline

Oleh karena itu, demi menjaga hubungan baik dengan para orang tua, sebagai anak perlu mengetahui bagaimana cara memberitahu mereka tanpa merasa dipaksa. Berikut tips yang dapat membantu Anda, sebagai anak melakukan percakapan yang efektif dan saling menghormati dengan para orang tua:

1. Pastikan Anda adalah orang yang tepat untuk percakapan ini

Orang tua kerap menganggap anak mereka masih sebagai anak-anak meskipun sudah berumur. Dalam hal ini orang tua masih kerap merasa mereka yang paling tahu. Oleh karena itu, banyak orang tua sering tak memedulikan saran anak-anak mereka.

Jika Anda termasuk anak-anak yang memiliki orang tua seperti itu, maka cari orang yang tepat untuk memberitahu orang tua Anda. Misalnya kerabat Anda yang berprofesi sebagai perawat atau dokter. Anda juga bisa meminta bantuan pada pendeta atau ustaz.

2. Beritahu mereka karena cinta

Memberitahu orang tua Anda agar menjaga kebersihan atau jangan melakukan aktivitas di luar rumah, sebaiknya dilakukan dengan kalimat yang tidak memaksa. Lakukan komunikasi ini dengan alasan bahwa Anda mencintai mereka.

Buat bahwa permintaan Anda mengubah kebiasaan mereka karena alasan kesehatan di masa depan. Lakukan segala yang Anda bisa untuk mengklarifikasi bahwa ini tentang cinta, bukan hanya sekedar kontrol kesehatan.

3. Ajukan banyak pertanyaan

Setiap komunikasi dengan orang tua yang tidak mengikuti pedoman atau anjuran pemerintah harus dimulai dengan rasa hormat dan rasa ingin tahu. Ajukan pertanyaan kepada orang tua Anda untuk benar-benar memahami apa yang mendorong perilaku mereka seperti itu dan dengarkan jawaban mereka. Setelah Anda mendengar alasannya, beritahu mereka bahwa Anda memahaminya lalu pelan-pelan beri penjelasan.

"Seringkali kita dapat membantu orang mengubah perilaku mereka jika kita mengetahui apa yang mendorong mereka melakukan itu. Kemudian Anda dapat membantu orang tua mengidentifikasi dan menemukan cara untuk mengubah perilaku mereka sendiri," saran Leiferman.

4. Bagikan informasi dari sumber yang dapat dipercaya

Cari tahu dari mana orang tua Anda mendapatkan informasi mereka. Beritahu mereka di grup-grup sosial media apa sumber yang tetap yang bisa jadi rujukan di tengah pandemi ini. Hati-hati terhadap informasi yang tak memiliki sumber yang jelas. Lebih baik orang tua mendapatkan informasi berbasis sains yang benar dari sumber langsung dan tepercaya seperti CDC.

Baca juga artikel terkait VIRUS CORONA atau tulisan lainnya dari Febriansyah

Kontributor: Febriansyah
Penulis: Febriansyah
Editor: Alexander Haryanto