Menuju konten utama

Tips Mengelola Gaji yang Dimiliki di Tengah Pandemi Covid-19

Tips mengelola gaji dan keuangan yang dimiliki di masa Pandemi Covid-19.

Tips Mengelola Gaji yang Dimiliki di Tengah Pandemi Covid-19
Ilustrasi menerima gaji. Getty Images/iStockphoto

tirto.id - Berapa pun gaji yang didapatkan harus selalu bersyukur dan hiduplah sesuai kemampuan.

Kristin Wong mengatakan dalam bukunya, “live the life you can afford, not the life you wish you can afford”, dikutip dari Otoritas Jasa Keuangan.

Jangan memaksakan diri untuk hidup atau bergaya di luar kemampuan demi keren semata, kalau memang tetap mau hidup atau bergaya seperti itu berarti kamu harus kerja lebih keras, ambil peluang-peluang yang ada.

Tidak ada jawaban pasti perihal berapa besar gaji yang layak untuk bisa memenuhi kebutuhan dan keinginan hidup karena setiap orang memiliki kebutuhan, tujuan, dan gaya hidup yang berbeda-beda dan tidak bisa disamakan.

Tidak sedikit orang yang memiliki pendapatan besar malah menghadapi masalah atau kesulitan keuangan.

Karena ternyata, untuk menciptakan hidup yang lebih baik dan masa depan sejahtera bukan seberapa besar gaji yang kita terima setiap bulan, tapi seberapa mahir dalam mengelola keuangan.

Ada beberapa yang bisa diterapkan untuk mengelola gaji berapa pun yang didapatkan dengan tujuan untuk hidup yang lebih baik dan masa depan sejahtera, sebagaimana dipaparkan dalam akun Instagram milik Otoritas Jasa Keuangan :

1. Anggarkan Pemasukan dalam Beberapa Pos

Melakukan anggaran pemasukan dalam beberapa pos mungkin kedengarannya sepele, tapi masih banyak yang malas untuk melakukannya.

Padahal hal tersebut merupakan langkah jitu agar pengeluaran bisa terkendali.

Untuk memulai menganggarkan pemasukan, beberapa pos dengan metode yang bisa diterapkan, yaitu 40:30:20:10.

Misalnya :

    • 40% digunakan untuk biaya hidup yang meliputi kebutuhan sehari-hari seperti makan, transport, tempat tinggal, dan lainnya;
    • 30% digunakan untuk cicilan dan tagihan;
    • 20% untuk tabungan dan investasi;
    • 10% dari gaji digunakan untuk biaya kemanusian yang meliputi amal dan donasi
Hal yang penting diingat, agar bisa menerapkan metode tersebut harus konsisten terhadap diri sendiri untuk tidak mengusik pos lain jika anggaran dalam satu pos habis di tengah bulan.

Pembagian bos tesebut bisa disesuaikan dengan kemampuan dan kebutuhan.

2. Bagi Anggaran dalam Beberapa Pos Setiap Awal Bulan

Hindari membagi anggaran di pertengahan bulan atau bahkan di akhir bulan.

Sebaiknya, setiap mendapatkan notifikasi bahwa gaji sudah masuk ke rekening segerakan membaginya ke dalam beberapa pos, sehingga nominal pastinya sudah didapatkan di awal bulan sebelum gaji berkurang.

Jangan menyisakan gaji, tapi yang harus dilakukan adalah menyisihkan gaji.

Lakukan hal tesebut setiap bulannya agar menjadi kebiasaan yang baik.

3. Membuat Daftar Kebutuhan Bulanan

Walau setiap pos sudah mendapatkan anggaran masing-masing, agar pemasukan yang diperoleh tetap dapat digunakan sesuai koridornya.

Buatlah daftar kebutuhan yang sesuai dengan pos yang telah dibuat.

Misalnya:

    • Makan dan Minum;
    • Transportasi;
    • Kuota Internet;
    • dan Lainnya.
Hal tersebut yang diperlukan agar dapat mengetahui nominal pasti pada setiap pos yang akan dihabiskan dalam satu bulannya.

Jika terdapat sisa anggaran pada beberapa pos, segera masukkan ke dalam tabungan.

4. Buka Dua Rekening yang Berbeda

Sangat penting bagi seseorang untuk memiliki minimal dua rekening yang berbeda.

Rekening Pertama bisa digunakan untuk menyimpan biaya kebutuhan sehari-hari.

Sedangkan, Rekening Kedua, bisa digunakan sebagai tempat untuk menyimpan dana tabungan dan investasi yang akan dialokasikan ke beberapa instrumen. Khusus rekening yang digunakan untuk menabung, pilih yang biaya administrasinya rendah.

Baca juga artikel terkait TIPS atau tulisan lainnya dari Septiany Amanda

tirto.id - Ekonomi
Penulis: Septiany Amanda
Editor: Dhita Koesno