tirto.id - Umat muslim di Indonesia merayakan hari raya Idul Fitri pada Senin, 2 Mei 2022. Pemerintah Republik Indonesia, melalui Menteri Agama (Menag), telah menetapkan 1 Syawal 1443 H bertepatan dengan 2 Mei sesuai hasil sidang isbat yang dilaksanakan Minggu (1/5/2022) di Kantor Kementerian Agama.
Mengutip laman Setkab, ketinggian hilal di seluruh Indonesia berdasarkan hisab yang dilakukan Tim Unifikasi Kalender Hijriah Kemenag, berada di posisi antara 4 derajat 0,59 menit sampai 5 derajat 33,57 menit.
“Informasi hitungan hisab telah dikonfirmasi dengan laporan sejumlah petugas Kementerian Agama di daerah yang kami tempatkan di 99 tempat titik rukyat di 34 provinsi di seluruh tanah air, Indonesia. Dari 99 titik ini, ada yang melaporkan melihat hilal,” kata Menag Yaqut Cholil Qoumas.
Hadirnya hari raya Idul Fitri atau Lebaran ini menjadi hari suka cita bagi umat Islam. Di samping telah sebulan penuh menjalankan kewajiban berpuasa wajib di bulan Ramadhan, datangnya 1 Syawal membuat mereka dapat berbuka kembali seperti sedia kala. Kendati di masa Lebaran akan banyak makanan terhidang, tapi sebaiknya tetap jaga kesehatan jangan sampai tubuh sakit akibat salah mengatur pola makan.
Mengutip laman Antara News, puasa Ramadhan turut memberikan kebaikan bagi tubuh secara menyeluruh. Puasa disebut dapat membuat Anda mengatur kebiasaan makan sampai pengendalian emosional. Dengan begitu, puasa memiliki manfaat langsung pada kesehatan fisik dan mental.
Selama berpuasa, sistem pencernaan diberikan waktu untuk beristirahat. Pembakaran kalori dan penurunan massa lemak berlangsung lebih optimal. Metabolisme tubuh pun berlangsung lebih efisien dalam membakar kalori pada tubuh.
Namun tantangan selanjutnya yaitu setelah puasa atau saat Lebaran tiba. Umunya orang cenderung lebih mudah untuk makan-minum apa pun seusai masa puasa wajib berakhir. Inilah kemudian yang akan merusak kembali tatanan pola makan yang telah diatur secara baik lewat puasa.
Dokter Vikie Nouvrisia Anandaputri, M.Gizi, Sp. GK, seorang ahli gizi di Good Doctor, menyarankan agar kebiasaan baik dalam pola makan yang terbentuk dari puasa Ramadhan sebaiknya tetap dijaga. Nafsu makan saat Lebaran dan seterusnya tetap dikontrol seperti mengontrol asupan kalori sampai makan menurut jamnya.
"Meski Idul Fitri hari spesial, tapi tetaplah makan sesuai jam makan dengan makan besar tetap tiga kali yaitu sarapan, makan siang, dan makan malam," ujarnya.
Tips Menjaga Kesehatan Saat Lebaran
Nafsu makan saat Lebaran hari pertama biasanya cukup tinggi. Sebab, pagi sampai sore yang saat puasa tidak diisi dengan aktivitas makan, mulai hari itu diperkenankan kembali mengonsumsi berbagai makanan.
Jika memperturutkan keinginan makan seperti ini sebenarnya tidak sehat dan perlu dikontrol sebelum nantinya bisa berakhir dengan sakit pada tubuh.
Ada beberapa tips yang bisa diterapkan untuk menjaga kesehatan saat Lebaran dari sisi konsumsi makanan dan minuman:
1. Konsumsi makanan berserat tinggi sebagai menu pembuka sebelum menyantap makanan lainnya.
Dokter Vikie mengatakan, makanan berserat membantu memperlambat proses mencerna makanan sehingga membuat perut terasa kenyang lebih lama. Hal ini dapat menurunkan nafsu makan yang menggebu.
2. Batasi porsi makan.
Sekali pun agak berat di saat Lebaran yang umumnya penuh hidangan di rumah atau bertamu, usahakan tetap menjaga makanan yang masuk perut. Konsumsi dalam porsi kecil jika mesti bertamu di banyak tempat dan usahakan lebih dominan mengambil makanan yang sehat, seperti makanan berserat. Pengendalian porsi makan ini juga untuk mencegah naiknya gula darah secara cepat.
3. Lanjutkan puasa sunnah setelah Lebaran
Mengutip laman RSUD Grobogan, puasa sunnah Syawal selama 6 hari menjadi cara mudah dan berpahala dalam mempertahankan kebiasaan sehat sewaktu berpuasa Ramadhan. Cara ini turut membantu meredam "balas dendam" untuk makan pasca-Ramadhan.
4. Pilih air putih sebagai minuman utama.
Hidangan Lebaran tidak lepas dari berbagai jenis minuman yang umumnya manis seperti sirup atau soda. Usahakan untuk lebih memilih minum air putih jika memungkinkan. Sebab, minuman manis umumnya mengandung kadar gula cukup tinggi sehingga membebani kerja organ dalam tubuh saat mencernanya serta berisiko menaikkan kadar gula darah berlebihan.
5. Bakar kalori dengan aktivitas fisik
Imbangi konsumsi makanan dan minuman saat Lebaran dengan aktivitas fisik. Selain melalui olahraga, aktivitas fisik bisa dilakukan berjalan kaki saat ke masjid, silaturahim, menangani pekerjaan rumah tangga, dan sebagainya.
Penulis: Ilham Choirul Anwar
Editor: Yantina Debora