tirto.id - Para ahli kesehatan telah menyarankan untuk rutin berolahraga selama masa pandemi agar tidak mudah sakit dan terserang virus.
Bagi mereka yang sudah terkena COVID-19 dan tak bergejala atau hanya mengalami gejala ringan tetap harus berolahraga namun dengan intensitas ringan agar bisa kembali sehat.
Kepala Instalasi Rawat Inap RSUD Pasar Minggu, dr. Desty Wijayanti mengatakan, jika pasien masuk kategori COVID-19 ringan dan bisa bergerak, dia bisa melakukan olahraga ringan dan berjemur di dalam kamar.
“Pastinya untuk kesembuhan pasien, kami tidak hanya menyarankan mereka untuk tetap baring saja di tempat tidur. Hal ini tentunya sedikit banyak membantu mereka agar lebih fit dan tidak bosan saat dirawat di rumah sakit," kata dia dalam keterangan tertulisnya, Selasa (15/9/2020).
Pasien bisa mencoba berdiri dan meregangkan tubuh, ketimbang terlalu banyak duduk misalnya menonton televisi, menggunakan media sosial atau bermain game.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sekadar bergerak dan melakukan peregangan bisa membuat kesehatan seseorang meningkat.
Berjalan-jalan di sekitar kamar selama 5-10 menit, lalu secara bertahap tingkatkan hingga 30 menit juga bisa menjadi pilihan.
Jika tak ada ide tentang gerakan yang perlu dilakukan, mengikuti kelas olahraga atau melihat tayangan olahraga secara online bisa dicoba.
Desty mengungkapkan, petugas kesehatan di tempatnya bekerja tidak segan memberikan referensi video olahraga ringan melalui YouTube, sebagai salah satu bentuk perhatian personal kepada para pasien COVID-19.
Menurut pakar nutrisi Youvit gummy multivitamin, Puteri Aisyaffa, pemberian rekomendasi video olahraga ringan sebenarnya bisa mempengaruhi kebahagiaan para pasien dan berdampak pada stimulasi sistem imun yang lebih baik.
Dia, mengutip penelitian pada jurnal NCBI(National Center for Biotechnology Information) mengatakan, kondisi mood atau psikologi seseorang dapat berpengaruh pada sistem imunnya.
"Jadi kalau para pasien COVID bisa merasa happy saat masa pengobatan, hal ini membantu respon sistem imun dalam tubuhnya, sehingga bisa memberikan pengaruh positif pada proses penyembuhannya,” tutur Puteri.
Namun, WHO mengingatkan, jika seseorang mengalami demam batuk, dan kesulitan bernapas sebaiknya menunda dulu berolahraga. Mereka sebaiknya tetap di ruangannya dan beristirahat sembari mendapatkan perawatan dari pihak medis.
Hal senada diungkapkan dokter spesialis kedokteran olahraga di Mayo Clinic Daniel Montero. Jika seseorang demam, nyeri badan, atau gejala lain seperti sakit perut atau batuk, sebaiknya beristirahat dulu hingga gejala mereda.
"Sebaiknya tunda olahraga jika mengalami gejala seperti dada sesak, batuk terus-menerus, dan sakit perut. Dan jika demam, sebaiknya beri waktu beberapa hari untuk istirahat dan pemulihan tubuh," ujar dia seperti dilansir Medical Xpress.
Penulis: Yandri Daniel Damaledo
Editor: Agung DH