Menuju konten utama

Tips dan Cara Pengajuan Kartu Kredit Agar Diterima Bank

Hampir semua bank di Indonesia menerbitkan produk kartu kredit dengan keistimewaan masing-masing, berikut cara pengajuannya. 

Tips dan Cara Pengajuan Kartu Kredit Agar Diterima Bank
Ilustrasi Kartu kredit. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Metode pembayaran di dunia perdagangan sudah berkembang pesat. Kini pembayaran tak lagi terpaku pada jenis uang tunai, karena sudah bisa digantikan dengan kartu kredit. Pembayaran menggunakan kartu kredit dapat mempercepat dan mempermudah proses transaksi yang dilakukan.

Hampir semua bank di Indonesia menerbitkan produk kartu kredit dengan keistimewaan masing-masing. Keistimewaan itulah yang dapat menarik masyarakat untuk menggunakan kartu kredit. Beberapa keuntungan dan keistimewaan bila bertransaksi menggunakan kartu kredit dari pada transaksi tunai di antaranya yaitu:

  • Mendapatkan dana kredit tambahan.
  • Mendapatkan fasilitas promo (wisata, online shop, health and beauty, pendidikan) pelayanan dan diskon.
  • Dapat digunakan saat waktu yang mendesak.
  • Program cicilan yang dapat menguntungkan kebutuhan finansial.

Namun, mengajukan kartu kredit tidak semudah mendapatkan berbagai keistimewaan di dalamnya. Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi agar pengajuan kartu kredit dapat diterima oleh bank.

Persyaratan yang harus dipenuhi secara langsung menjadi kebijakan yang tidak dapat dihilangkan. Dilansir dari laman cekaja.com, ada beberapa tips yang bisa diterapkan ketika akan melakukan pengajuan kartu kredit agar tidak ditolak yaitu:

1. Pastikan Riwayat IDI Baik

Informasi Debitur Individual (IDI) merupakan syarat utama yang akan diminta oleh bank tempat Anda mengajukan kartu kredit. IDI bisa diperoleh dari Bank Indonesia yang bertindak sebagai pihak pengelola SID.

IDI diperlukan untuk memastikan dan melihat kemampuan dan komitmen Anda dalam menggunakan kartu kredit. Apabila terdapat reputasi atau riwayat transaksi yang buruk, maka bank yang bersangkutan tidak langsung menerima permohonan Anda, bahkan bisa berdampak pada penolakan permohonan kartu kredit oleh bank.

2. Riwayat Cash Flow

Kemampuan dan kredibilitas pemohon tak hanya dilihat dari IDI saja, namun juga dilihat dari riwayat cash flow pemohon. Biasanya bank akan memperhatikan riwayat cash flow tiga bulan terakhir.

Dari riwayat cash flow bank akan meneliti dan memperhatikan tentang jumlah saldo dan perputaran dana di dalam tabungan Anda. Apabila dalam 3 bulan terakhir kondisi tersebut baik dan mencukupi untuk pengajuan kartu kredit, kemungkinan besar permohonan akan dikabulkan.

3. Pilih Bank yang sama dengan Payroll Kantor

Pemilihan bank tempat pengajuan kartu kredit juga harus dipertimbangkan. Memilih bank penerbit yang sama akan memudahkan pihak bank dalam melakukan pengecekan terhadap riwayat cash flow Anda. Apabila tidak ingin menggunakan penerbit yang sama dengan payroll kantor, Anda bisa memilih penerbit kartu yang sama dengan bank yang digunakan untuk menabung.

4. Berstatus Karyawan Tetap

Bank seringkali memperhatikan status pekerjaan dan tempat Anda bekerja. Hal itu dilakukan agar bank dapat menilai kemampuan calon nasabahnya. Kemampuan tersebut dihitung dari jumlah gaji dan jumlah tanggungan cukup dan juga mampu membayar tagihan kartu kredit nantinya.

Maka, penting bagi Anda memiliki pekerjaan yang sesuai standar untuk memperbesar kemungkinan permohonan kartu kredit diterima, atau setidaknya sampai Anda telah berstatus karyawan tetap di perusahaan tempat Anda bekerja sekarang.

5. Ajukan Limit Kartu Kredit Sesuai Penghasilan

Tips ini bisa digunakan bila Anda belum berstatus karyawan tetap namun bekerja dengan gaji yang mencukupi kebutuhan sehari-hari. Anda bisa memilih limit kartu kredit sesuai dengan jumlah gaji yang dimiliki.

Bank biasanya memasang persyaratan rata-rata minimum gaji calon nasabahnya di angka tiga juta rupiah. Apabila gaji Anda di bawah tiga juta maka permohonan pengajuan bisa langsung ditolak. Berbeda jika gaji melebihi tiga juta namun belum berstatus karyawan tetap, bank akan mempertimbangkan persyaratan lain sebagai pendukung.

6. Lengkapi Semua Dokumen Pendukung

Kelengkapan dokumen pendukung juga menjadi faktor penting pengajuan kartu kredit diterima. Dokumen yang diberikan juga harus dalam keadaan yang bisa dilihat dengan jelas. Jika ada dokumen yang buram hingga tidak terbaca, maka dokumen akan dianggap tidak sah. Apabila pengiriman dokumen melalui email, sebaiknya dikirim terlebih dahulu ke alamat email pribadi untuk memastikan penerima dapat mengunduh dokumen tersebut.

7. Mengajukan Banyak Kartu Kredit Secara Bersamaan

Usahakan pengajuan kartu kredit dilakukan secara bergantian atau bertahap. Jangan mengajukan permohonan kartu kredit lebih dari satu dalam waktu yang sama. Hal itu dikarenakan, bank akan melihat reputasi kredit Anda. Apabila bank mendapati Anda mengajukan dua kartu kredit secara bersamaan, bank akan menilai Anda sedang membutuhkan kredit dalam jumlah besar.

8. Lengkapi Formulir dengan Benar

Melengkapi formulir menjadi persyaratan utama. Kelengkapan data yang ada pada formulir mulai dari data diri hingga jumlah pengajuan harus diisi selengkap mungkin. Cara pengisian formulir juga harus sesuai dengan standar yang diminta, apabila terjadi kesalahan atau ada data yang tidak terisi, pengajuan kartu kredit bisa langsung ditolak.

Baca juga artikel terkait KARTU KREDIT atau tulisan lainnya dari Cornelia Agata Wiji Setianingrum

tirto.id - Ekonomi
Kontributor: Cornelia Agata Wiji Setianingrum
Penulis: Cornelia Agata Wiji Setianingrum
Editor: Alexander Haryanto