tirto.id - Masker operasi (surgical mask) kini semakin langka diperoleh terutama di tengah pandemi COVID-19 seperti sekarang.
Hal ini menuntut masyarakat untuk beralih menggunakan masker kain yang dapat berulang kali dipakai.
Pemakaian masker kain ini juga sudah disarankan oleh beberapa ahli kesehatan. Dilansir Tirto, dr Shawn Nasseri menjelaskan bahwa masker buatan sendiri tidak seefektif masker bedah atau masker N95, tetapi masker kain benar-benar membantu saat ini dengan kekurangan yang terjadi.
Masker kain membantu menjaga area wajah bersih, jadi itu lebih baik daripada tidak memakai apa-apa. Karena virus juga menempel pada wajah, dan virus yang ada di wajah lebih mungkin menjadi faktor COVID-19.
Dilansir Mustsharenews, dr Chen, Seorang dokter di Cina menjelaskan bahwa penggunaan masken kain ini tidak telah digunakan oleh para veteran di bidang medis.
Dia juga menemukan bahwa rumah sakit di perbatasan Thailand-Myanmar menggunakannya untuk menghindari banyak limbah medis dan itu ramah lingkungan.
Tapi dalam pemakaian berulang masker kain perlu dilakukan perawatan yang tepat. Berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan.
1. Gunakan air panas. Air panas sangat efektif membunuh kuman. Menurut WHO, panas dengan suhu 133 derajat Fahrenheit atau 56, 11 derajat Celcius dapat membunuh virus corona.
WHO juga menjelaskan suhu 140 derajat F hingga 150 derajat F cukup untuk membunuh sebagian besar virus.
2. Cuci masker kain dengan deterjen. Dalam Mennesota Departemen of Health dijelaskan bahwa untuk mencuci masker kain kotor bisa dibersihkan atau di cuci dengan air panas bersama deterjen biasa.
3. Keringkan sepenuhnya saat panas. Mengeringkan masker juga bisa dilakukan dengan menggunakan pengering panas.
"Saat mencuci pakaian dan barang-barang rumah tangga, sebagian besar mikroorganisme berbahaya sebenarnya terbunuh dalam pengering dengan suhu yang panas," kata Manish Trivedi, direktur Divisi Penyakit Menular di AtlantiCare seperti dilansir Business Insider
4. Setelah kering kemudian bisa digunakan kembali.
Penulis: Febriansyah
Editor: Yandri Daniel Damaledo