tirto.id - Uang menjadi salah satu instrumen yang penting dalam menunjang aktivitas sehari-hari karena uang dapat membantu seseorang untuk melakukan banyak hal.
Sadar atau tidak, uang memiliki dua wajah atau sisi yang mempengaruhi kehidupan Anda. Satu sisi, uang memiliki wajah yang cantik, manis, dan terawat.
Hal ini merefleksikan bahwa uang dapat membantu Anda mewujudkan banyak kebaikan, termasuk membantu mewujudkan dan menghidupi kebutuhan diri sendiri, keluarga, dan orang lain.
Uang juga dapat membantu Anda menyekolahkan anak-anak, serta bisa mengakses layanan kesehatan dan obat-obatan melalui pembayaran rutin layanan asuransi kesehatan.
Selain membangun rumah tangga, uang juga dapat membantu orang lain, misalnya untuk kebutuhan pernikahan tetangga hingga menyempurnakan ibadah.
Di sisi lain, uang pun bisa berubah menjadi sesuatu yang menyeramkan, karena dapat menjadi sumber masalah yang berkelanjutan, misalnya persoalan utang yang sulit dihindari.
Jika mengambil utang tanpa pertimbangan yang matang, maka hal itu bisa memberatkan Anda ke depannya.
Masalah dengan uang juga bisa terjadi jika digunakan untuk hal-hal yang tidak baik, misalnya untuk berjudi.
Lebih lagi, uang bisa menjadi sumber masalah konflik rumah tangga di mana beberapa kasus berakhir pada perceraian pasangan suami istri.
Baik dan buruknya sisi uang, tergantung dari cara Anda mengelola uang. Dengan mengetahui masalah yang dapat ditimbulkan uang, Anda pun perlu memahami langkah-langkah menjadikan uang agar menunjukkan sisi baiknya.
Tips Hemat dan Cermat Kelola Keuangan
Lalu, bagaimana memanfaatkan uang sebagai teman kebaikan?
Berikut ini tips cermat dan hemat mengelola keuangan yang disampaikan Perencana Keuangan Ruisa Khoriyah CFP dalam program literasi keuangan yang diinisiasi oleh Flip, perusahaan penyedia jasa transfer uang di Indonesia berdasarkan keterangan tertulis yang diterima Tirto, Jumat (2/9/2022).
1. Kenali dan bedakan antara kebutuhan dan keinginan
Hal paling mendasar dalam mengelola keuangan secara cermat dan hemat adalah mengetahui perbedaan antara kebutuhan dan keinginan.
Intinya, kebutuhan merupakan barang dan jasa yang Anda butuhkan dalam menjalani aktivitas sehari-hari.
Sementara itu, keinginan merupakan segala kebutuhan berlebih yang sifatnya tidak mengikat dan tidak ada keharusan untuk memenuhinya.
Jadi, dalam memutuskan perencanaan keuangan, Anda perlu fokus dan mengutamakan kebutuhan terlebih dahulu, bukan keinginan.
2. Pahami tiga jenis kebutuhan
Umumnya, kebutuhan seseorang dibagi menjadi tiga kelompok secara berurutan, yaitu kebutuhan primer, sekunder, dan tersier.
Kebutuhan primer merupakan hal-hal yang harus dipenuhi karena menyangkut hajat hidup, misalnya sandang, papan, dan pangan.
Setelah kebutuhan primer terealisasi, Anda dapat belanja kebutuhan sekunder, contohnya kendaraan pribadi, kulkas, dan mesin cuci.
Terakhir, kebutuhan tersier di mana dapat dipenuhi setelah semua kebutuhan primer dan kebutuhan sekunder dimiliki.
Dalam memenuhi prioritas kebutuhan, Ruisa menyarankan untuk mengatur dengan skala prioritas secara urutan dimulai dari kebutuhan keluarga, lingkungan, anak, dan diri sendiri.
3. Belanja dan pengeluaran tidak melebihi pendapatan
Peribahasa ‘Besar pasak daripada tiang’ sesuai dengan tips mengelola keuangan ini.
Prinsip selanjutnya agar Anda dapat cermat dan hemat dalam mengelola keuangan adalah hindari berbelanja dan mengalokasikan pengeluaran yang melebihi pendapatan bulanan.
Jadi Anda harus memahami urutan prioritas anggaran, mulai dari mengutamakan kebutuhan rumah tangga, membayar asuransi kesehatan, mencicil tagihan hutang, dan lain sebagainya.
Jika sisa anggaran masih memadai, Anda pun perlu menabung untuk dijadikan dana darurat dalam mempersiapkan masa depan. Selalu ada porsi khusus untuk kebutuhan sosial dan sedekah sebab Anda tidak hidup sendiri alias hidup bermasyarakat.
4. Manfaatkan aplikasi keuangan
Saat ini, terdapat berbagai layanan keuangan yang membantu untuk mewujudkan hidup hemat. Untuk menggunakan layanan keuangan yang mendukung gaya hidup hemat, Anda perlu mengetahui terlebih dahulu keamanan dan kepraktisan layanannya.
Misalnya, saat ini terdapat aplikasi Flip yang menghadirkan berbagai layanan keuangan melalui aplikasi, termasuk untuk mendukung gaya hidup hemat.
Anda dapat memanfaatkan solusi transfer antar bank dan top-up e-money bebas biaya admin.
Tentu saja manfaat yang didapat ketika banyak melakukan transaksi tersebut tanpa membayar biaya admin jika diakumulasikan, total biaya adminnya tersebut, bisa ditabung dan dialokasikan untuk keperluan sehari-hari lainnya.
5. Kelola pendapatan tidak tetap
Tidak semua orang memiliki pendapatan yang tetap, sebagian memperoleh pemasukan yang tidak menentu.
BAgi Anda yang memiliki pendapatan tidak tetap, perlu mengatur keuangan dengan lebih cermat dan hemat.
Manfaatkan rumus 50%:30%:20%. Caranya, Anda harus mengalokasikan 50% dari total pendapatan untuk kebutuhan rumah tangga, 30% untuk cicilan hutang, dan 20% untuk dana darurat.
Meskipun pendapatan tidak tetap, Anda harus bisa melakukan pembagian dengan jelas, salah satunya dengan rumus tersebut.
Penulis: Dhita Koesno
Editor: Dhita Koesno