tirto.id - Kecelakaan di jalan tol bisa menjadi sangat fatal dan memakan korban jiwa. Belum lama ini terjadi kecelakaan beruntun di jalan Tol Semarang-Solo yang menewaskan mantan personel Trio Macan, Chacha Sherly.
Kecelakaan tersebut terjadi di KM 428 Jalur B pada Senin (4/1/2021) yang melibatkan 6 kendaraan dan 1 bus.
Kecelakaan tersebut dikonfirmasi oleh Korlantas Polri akibat hujan deras yang mengurangi jarak pandang di sepanjang jalan Tol Semarang-Solo.
Fenomena kecelakaan di jalan tol tidak sekali dua kali terjadi di Indonesia dan kerap memakan korban jiwa. Belum lagi jika berbicara mengenai cuaca dan curah hujan.
Departemen Transportasi Amerika Serikat menyebutkan bahwa curah hujan dapat meningkatkan risiko berkendara di jalanan.
Hujan mampu mengurangi jarak pandang pengemudi, mengurangi gesekan kendaraan dengan permukaan jalan raya, dan menghalangi jalur lalu lintas bila terjadi genangan atau banjir.
Keamanan berkendara wajib diutamakan di manapun dan kapanpun, tidak terkecuali di jalan tol yang mana laju kecepatan kendaraan cenderung tinggi. M
aka dari itu, berikut ini Tirto menghimpun sejumlah tips untuk berkendara dengan aman di jalan tol termasuk saat hujan.
1. Waspadari genangan air atau tumpahan oli
Genangan air yang terjadi saat atau setelah hujan atau tumpahan oli dari kendaraan lain dapat menyebabkan fenomena 'jalan licin.'
Kondisi ini dapat mengurangi gaya gesekan antara roda kendaraan dengan jalanan. Hal ini dapat menyebabkan kendaraan tergelincir saat situasi tertentu, seperti penarikan rem setelah melaju dalam kecepatan tinggi.
2. Jaga jarak dengan kendaraan lain
Pastikan untuk memiliki cukup jarak dengan kendaraan di depan. Ini dilakukan untuk mengantisipasi apabila kendaraan tersebut berhenti secara mendadak.
Selain itu, pada saat hujan, cara ini efektif untuk mencegah kendaraan lain mencipratkan genangan air yang dapat memperburuk jarak pandang.
Dilansir dari Allstate, untuk menghindari hal ini, sebaiknya posisikan laju kendaraan di jalur yang sama dengan kendaraan depan.
3. Pegang roda kemudi dengan dua tangan
Cara ini berfungsi untuk memaksimalkan kontrol kendaraan, apalagi di jalanan basah. Pengemudi membutuhkan kontrol fisik yang lebih besar atas kendaraan untuk mengatasi pengurangan gesekan di jalan raya yang basah. Maka dari itu, penting untuk tetap mempertahankan kedua tangan di atas kemudi.
4. Lambatkan laju kendaraan
Dilansir dari laman Driving Test, jalanan menjadi penyebab kematian dari sepertiga kasus kecelakaan kendaraan bermotor.
Pastikan untuk selalu memperhatikan batas kecepatan sesuai dengan petunjuk jalan yang terdapat di sepanjang tol.
Ini juga harus lebih diperhatikan dalam kondisi hujan. Batas kecepatan yang dipasang pada tanda peringatan tidak selalu berlaku untuk kondisi hujan.
Melaju dengan lebih lambat memungkinkan pengemudi untuk mengontrol kendaraan apabila kendaraan lain melakukan rem mendadak atau pada saat tikungan.
Jalanan menikung saat basah dapat mengakibatkan kendaraan terguling, apalagi jenis kendaraan besar seperti truk atau SUV.
5. Hati-hati menarik rem
Penarikan rem mendadak dapat menyebabkan kendaraan belakang menabrak atau banting setir. Kondisi ini bahkan dapat lebih buruk apabila di cuaca hujan.
Saat hujan deras, kendaraan tidak bisa direm dengan cara yang sama seperti saat mengemudi dalam kondisi cuaca yang ideal.
Jalanan licin dapat menyebabkan kendaraan tergelincir dan berputar apabila menarik rem terlalu cepat. Selain itu, air juga dapat merembes ke rem yang mengakibatkan rem kehilangan daya henti.
Laman Safetymenyebutkan untuk memsastikan jarak sekitar empat detik dengan kendaraan lain sebelum menarik rem untuk menghindari terjadinya tabrakan.
6. Jaga emosi
Menurut sebuah survei dari laman Safemotorist, 66 persen kematian lalu lintas disebabkan oleh mengemudi secara agresif.
Kemarahan di jalan adalah memang kerap terjadi, tetapi lebih baik mengabaikan perilaku lalai pengemudi lain ketimbang melakukan hal-hal yang dapat merugikan diri sendiri.
7. Waspadai kendaraan besar
Kendaraan besar seperti truk, cenderung memiliki lebih banyak blind spot. Selain itu kendaraan jenis ini tidak bisa berhenti secepat kendaraan lain.
Jika ingin melewati kendaraan besar, pastikan untuk memberi pengemudi banyak ruang dan memberi tanda untuk berpindah jalur.
8. Hindari distraksi apapun
Bermain ponsel atau membaca pesan sambil berkendara meningkatkan risiko kecelakaan secara signifikan.
National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA) menyebutkan bahwa melihat ponsel selama 5 detik selama berkendara sama dengan berkendara di sepanjang lapangan sepak bola dengan mata tertutup.
Maka dari itu, penting untuk selalu fokus ke jalanan selama berkendara. Tentunya ini berlaku terhadap pembacaan navigasi.
Jika memungkinkan, minta bantuan penumpang untuk membaca peta digital atau atur mode suara untuk navigasi jika berkendara sendirian.
9. Hindari keluar dari kendaraan
Khususnya jika sedang terjadi kecelakaan dan kondisi mobil berada di tengah atau pinggir pembatas antara jalan berlawanan.
Jika memungkinkan menjauhlah dari jalan raya. Sangat mungkin bagi pengemudi lain tidak menyadari keberadaan orang karena terdistraksi dengan mobil atau objek lain yang lebih besar.
Hal ini juga berlaku apabila situasi terntentu seperti ban bocor atau kehabisan bensin. Pastikan untuk menepikan kendaraan di area yang paling aman, hubungi petugas tol, dan keluar dari kendaraan setelah petugas datang dengan membawa tanda pengaman.
10. Istirahat bila perlu
Perjalanan di tol apalagi antar kota merupakan perjalanan yang melelahkan. Pastikan tubuh dalam kondisi sehat saat memutuskan untuk berkendara dan singgahlah di area peristirahatan apabila lelah. Jangan mengambil risiko apapun dengan berkendara dalam keadaan mengantuk.
Penulis: Yonada Nancy
Editor: Yandri Daniel Damaledo