tirto.id - Menjelang acara pernikahan tak sedikit orang yang stres lantaran berbagai persiapan yang mungkin belum selesai atau permasalahan lainnya.
Bahkan, tak sedikit pasangan yang akhirnya berkonfik lantaran sama-sama stres dalam menghadapi persiapan acara pernikahan.
Menanggapi permasalahan yang lazim terjadi pada pasangan saat menjelang acara pernikahan, Dokter spesialis kejiwaan (psikiater) dari Universitas Indonesia dr. Zulvia Oktanida Syarif, Sp.KJ memberikan beberapa tips agar Anda maupun pasangan tidak stres dalam menghadapi berbagai ujian saat mempersiapkan resepsi pernikahan.
Cara agar terhindar dari stres saat mempersiapkan acara pernikahan
Berikut beberapa tips yang bisa Anda lakukan dan bagikan dengan pasangan agar terbebas dari stres saat mempersiapkan acara penikahan.
1. Lakukan kompromi dengan pasangan
Menurut anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI) itu, pasangan calon pengantin harus saling berinteraksi dan berkompromi dengan baik karena saat mempersiapkan resepsi pernikahan, tak dipungkiri bahwa akan ada perbedaan pendapat.
"Biasanya (stres) ini adalah dampak dari cara dua kepribadian itu berinteraksi. Saat orang ada di bawah tekanan, itu kepribadian aslinya keluar. Di situlah bagaimana kedua individu ini perlu saling berinteraksi dan berkompromi," kata Zulvia seperti dilansir dari Antara.
2. Lakukan kompromi dan komunikasi yang intens dengan keluarga Anda maupun pasangan
Zulvia mengatakan, selain dengan pasangan, penting juga untuk berinteraksi dan berkompromi dengan keluarga kedua belah pihak. Pasalnya, menurut dia, di dalam dua keluarga yang berbeda tak menutup kemungkinan akan ada perbedaan baik secara adat, agama, atau nilai-nilai tertentu yang diyakini.
3. Lakukan pembagian tugas
Saat mempersiapkan resepsi pernikahan perlu ada pembagian peran dan tugas agar Anda dan pasangan tidak mengurus segala persiapan sendiri yang akhirnya justru akan membuat stres.
Pembagian peran dan tugas ini misalnya, siapa yang akan mengatur hal-hal yang detail seperti urusan menu katering dan undangan, dan siapa yang mengatur urusan lain yang tak begitu rumit.
4. Sesuaikan acara pernikahan dengan anggaran yang ada
Agar tak menjadi stres dan memicu masalah dikemudian hari, Zulvia mengatakan bahwa kedua belah pihak tak perlu memaksakan diri untuk menggelar pesta besar jika tak memiliki anggaran yang besar.
Tujuannya, agar tak menjadi masalah di kemudian hari yang bisa berdampak buruk terhadap kehidupan rumah tangga.
"Kita boleh punya harapan, cita-cita, tapi harus realistis. Kalau kita memaksakan diri, lalu tahu-tahu berhutang, itu akan jadi boomerang, bukannya happy malah mikirin bayar utangnya bagaimana. Meskipun memang ada hal-hal yang bisa kita upayakan karena ini once in a lifetime, pasti kita inginnya yang perfect," ujar Zulvia.
Ia melanjutkan, bahwa hal yang paling penting adalah esensi dari sebuah pernikahan. Sehingga, tak ada salahnya jika hanya mengundang keluarga dan sahabat-sahabat terdekat untuk merayakan momen kebahagiaan tersebut.
"Kalau memang harus di-cut dari jumlah undangan atau harus di-cut dari sisi lain untuk (menyesuaikan) budget ya enggak apa-apa, yang penting esensinya dapet," kata Zulvia.
Editor: Iswara N Raditya