tirto.id - Pengguna aplikasi pencarian jodoh Tinder di Indonesia kini dapat mengaktifkan fitur verifikasi foto untuk menunjang keamanan. Verifikasi foto tersebut dilakukan dengan melakukan swafoto, serta menggunakan teknologi yang dapat membandingkan pose foto yang diambil langsung dan foto di profil setiap pengguna.
“Setiap hari, jutaan pengguna Tinder memberi kepercayaan kepada kami untuk mempertemukan mereka dengan orang baru. Merupakan dedikasi kami untuk membuat fitur keamanan yang inovatif dengan menggunakan teknologi terbaik di kelasnya untuk memenuhi kebutuhan pengguna Tinder saat ini,” ujar CEO of Tinder, Sellie Seidman, seperti dilansir Antara.
Dengan melakukan verifikasi foto, para pengguna dapat memastikan bahwa setiap match benar dengan yang disebutkan dalam profil mereka. Fitur akan memberikan akses kepada pengguna untuk melakukan otentikasi diri melalui rangkaian swafoto secara langsung, menggunakan teknologi kepintaran buatan (AI) dan dibantu manusia.
Profil yang telah terverifikasi akan mendapatkan centang biru sehingga para pengguna lain akan mempercayai keaslian profil tersebut.
Untuk melakukannya, para pengguna dapat mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:
- Buka aplikasi Tinder
- Ketuk gambar profil
- Ketuk tanda centang abu-abu di nama atau umur Anda
- Pilih verifikasi profil
Selanjutnya, Anda akan melihat sebuah pose dan Anda akan diminta untuk meniru pose tersebut dengan melakukan swafoto atau selfie. Jika sudah selesai, konfirmasi swafoto Anda dengan mengetuk “kirim untuk ditinjau”. Ulangi langkah tersebut sekali lagi.
Selain itu, Tinder juga meluncurkan fitur untuk mendeteksi adanya pesan yang mengganggu saat para pengguna sedang berselancar menggunakan aplikasi Tinder. “Does it Bothering You?” dapat membantu para anggota untuk menghentikan adanya pesan yang mengganggu di masa depan.
Apabila para anggota dengan segera melaporkan pesan yang mengganggu setelah menerima pesan yang berpotensi tidak pantas dari pengguna lain, mereka akan memiliki opsi untuk melaporkan orang tersebut atas perilaku mereka.
Teknologi serupa juga berperan dalam “Undo”, fitur yang akan dengan segera dirilis, dengan bertanya kepada pengguna Tinder apakah mereka ingin menarik kemabali pesan yang mengandung pesan berpotensi ofensif sebelum dikirim.
Penulis: Dinda Silviana Dewi
Editor: Alexander Haryanto