tirto.id - Menteri Pemuda dan Olahraga Zainuddin Amali menyayangkan langkah Badminton World Federation (BWF) yang mendiskualifikasi tim Indonesia dari ajang Yonex All England 2021. Ia meminta agar pihak BWF melihat secara objektif dalam kasus pendiskualifikasian atlet Indonesia.
"Harusnya pihak penyelenggara maupun pihak BWF bisa melihat lebih objektif apa terjadi sebenarnya. Tidak bisa dipukul rata, apalagi ada informasi bahwa ada orang atau atlet atau pemain bulu tangkis yang berasal dari negara lain yang juga berada dalam pesawat yang sama dengan tim bulu tangkis Indonesia tetap diperbolehkan main," kata Zainuddin dalam konferensi pers, Kamis (18/3/2021).
Zainuddin lantas mengritik pihak penerbangan. Sebab, pihak penerbangan meloloskan seseorang yang terpapar COVID-19 dalam penerbangan. Di sisi lain, beredar informasi ada pemain dari negara lain yang ikut dalam penerbangan tetapi tidak didiskualifikasi.
"Kalau benar berita bahwa ada yang satu pesawat dengan tim kita, pemain dari negara lain yang diperbolehkan, tentu ini dirasakan tidak adil," kata Zainuddin.
Zainuddin memahami kalau setiap negara punya aturan berbeda dalam penanganan COVID-19. Akan tetapi, ia menagih keadilan perlakuan terhadap Indonesia dan negara lain.
"Dalam situasi COVID 19 ini karena pandemi ini tentu setiap negara berbeda penanggulangannya, tapi kalau ternyata ada yang diperlakukan berbeda tentu ini harus kita pertanyakan," kata Zainuddin.
Politikus Partai Golkar ini meminta Persatuan Bulu tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) untuk mendesak BWF atas ketidakadilan yang diterima atlet Indonesia.
"Saya meminta kepada pengurus federasi dalam hal ini PBSI untuk juga mempertanyakan kepada BWF baik internasional maupun yang federasi bulu tangkis Asia," kata Zainuddin.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Bayu Septianto