Menuju konten utama

Tim 02 Cecar Saksi Jokowi Soal Materi Pelatihan Hasto Kristiyanto

Iwan mencecar Anas soal adanya slide materi Hasto Kristiyanto dalam acara Training of Trainer. 

Tim 02 Cecar Saksi Jokowi Soal Materi Pelatihan Hasto Kristiyanto
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto memberikan keterangan kepada media di Kantor DPP PDIP tentang hasil perhitungan suara internal PDIP di Pemilu 2019, Jakarta, Rabu (8/5/2019). tirto.id/Andrey Gromico

tirto.id - Anggota Tim Kuasa Hukum Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Iwan Satriawan mencecar Anas Nashikin, saksi yang dihadirkan tim hukum Joko Widodo-Ma'ruf Amin pada persidangan di Mahkamah Konstitusi, hari ini, Jumat (21/6/2019).

Iwan mencecar Anas soal adanya slide materi yang bertuliskan nama Sekretaris TKN Jokowi-Ma'ruf, Hasto Kristiyanto. Slide materi ini terkait dengan acara Training of Trainer (ToT) bagi saksi-saksi yang ada di barisan pendukung Jokowi-Ma'ruf, Februari 2019 silam.

Iwan merinci satu per satu poin yang ada di slide materi tersebut kepada Anas. Pasalnya, Anas mengaku sebagai Koordinator Bidang Pelatihan Saksi TKN dan juga penanggungjawab untuk acara tersebut.

Poin pertama yang ditanyakan ke Anas adalah adanya kalimat berbunyi: “posisi politik incumbent memungkinkan kapitalisasi semua aspek kebijakan pemerintah termasuk menggambarkan langkah-langkah solutif untuk sektor yang lemah”.

"Apakah Anda mendengar itu?" tanya Iwan dalam ruang sidang MK, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat (21/6/2019).

"Iya [dengar]," jawab Anas.

Iwan pun melanjutkan, poin dalam slide berikutnya yang dianggapnya disampaikan oleh Hasto. Poin tersebut berbunyi: “Pulau Sumatra harus ditaklukkan dengan menggunakan kepala daerah yang sudah menyatakan mendukung terutama di Sumbar, Riau dan Sumsel. Mereka perlu diberikan support logistik dan akses ke aparat yang real dalam dua bulan ke depan”.

"Benar ini?” tanya Iwan.

"Benar, tapi nanti saya memberikan konteks pada slide yang ada," jawab Anas.

Iwan kembali melanjutkan ke halaman berikutnya, yakni soal arahan yang harus dihadapi di wilayah Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

Jawa Barat: “Harus memangkas selisih kekalahan maksimal tidak lebih dari dua juta suara atau perolehan suara minimal 45 persen”.

Jawa Tengah: “Segala upaya harus dimaksimalkan agar selisih kemenangan tidak bergeser dari 6 juta suara”.

Jawa Timur: “Pastikan menang dengan selisih di atas 1,5 juta suara”.

"Benar?" tanya Iwan.

"Benar," jawabnya.

"Berikutnya, Jawa Barat kalimat yang tertulis di sini adalah wilayah peperangan di Pilpres 2019 ada di Jawa Barat karena jumlah pemilihnya sangat banyak sekitar 30,8 juta pemilih. Benar ya?" tanya Iwan lagi.

"Benar," jawab Anas.

Iwan kemudian menanyakan soal swing voters untuk pemilih Prabowo-Sandiaga yang disinggung dalam slide tersebut.

"Di slide berikutnya berbunyi terkait swing voters, golputkan swing voters pemilih 02. Benar ya?" tanya Iwan.

"Saya agak ragu kalau yang terakhir ini. Nanti saya jelaskan," jawab Anas.

"Tapi benar ini materi yang disampaikan?" cecar Iwan.

Anas pun memastikan poin-poin yang disampaikan Iwan benar adanya bahwa benar merupakan materi yang ada dalam pelatihan ToT.

"Keseluruhan ini materi dalam ToT hanya kalimat yang terakhir ini saya ragu," jawab Anas.

Baca juga artikel terkait HARD NEWS atau tulisan lainnya dari Bayu Septianto

tirto.id - Politik
Reporter: Bayu Septianto
Penulis: Bayu Septianto
Editor: Alexander Haryanto