Menuju konten utama

PDIP: Hasto dan Ganjar Memang Jadi Pemateri ToT, Salahnya di Mana?

Politikus PDIP membenarkan Hasto dan Ganjar pernah mengisi materi dalam Training of Trainer (ToT).

PDIP: Hasto dan Ganjar Memang Jadi Pemateri ToT, Salahnya di Mana?
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto memberikan keterangan kepada media di Kantor DPP PDIP tentang hasil perhitungan suara internal PDIP di Pemilu 2019, Jakarta, Rabu (8/5/2019). tirto.id/Andrey Gromico

tirto.id - Direktur Saksi Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Arif Wibowo mengaku bahwa Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto memang mengisi materi dalam Training of Trainer (ToT). Namun, politikus PDIP ini tidak tahu materi apa saja yang dibawakan Hasto dalam pelatihan dua hari itu.

Arif mengaku hanya memberi pengarahan di awal acara. Setelah itu, Arif mengaku mengurusi banyak hal dan tidak hadir saat Hasto memberikan pemaparan.

"Tanya sama pematerinya [Hasto]," kata Arif kepada Tirto, Jumat (21/6/2019). "Intinya kegiatan itu untuk menyemangati agar saksi kita dapat bekerja dengan baik."

Selain kehadiran Hasto, Arif juga mengakui kehadiran Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Namun kapasitas Ganjar saat itu sebagai kader PDIP.

Menurut dia, kehadiran Ganjar adalah hal yang wajar. Apalagi acara itu sifatnya internal dan tidak untuk disebarluaskan. Arif mengatakan, mereka tidak melakukan kampanye.

"Pak Ganjar kan kader partai. [...] Masak enggak boleh datang di acara koalisi partainya? [...] Ya dia berbagi pengalaman bagaimana menjaga suara, mengamankan suara selama Pilkada," kata Arif lagi.

Sebelumnya, Wakil Direktur TKN Jokowi-Ma'ruf, Lukman Edy membantah keterangan yang disampaikan Hairul Anas dalam sidang sengketa hasil Pilpres 2019 di Mahkamah Konstitusi (MK).

Anas merupakan saksi fakta yang dihadirkan Tim Kuasa Hukum BPN Prabowo-Sandi dalam sidang MK. Dia menyampaikan kesaksiannya pada Kamis dini hari (20/6/2019). Sesuai dengan keterangannya, Anas merupakan caleg PBB untuk pemilihan anggota DPR RI dari dapil Jawa Timur XI pada Pemilu 2019.

Di persidangan, Anas mengaku pernah mengikuti pelatihan Training of Trainer (ToT) saksi yang digelar oleh TKN. Namun, menurut Lukman, Anas tidak pernah mengikuti pelatihan itu. Dia menuding keterangan Anas memuat kebohongan.

“Hairul Anas tidak pernah mengikuti pelatihan ToT (Training of Trainer) saksi. Dia telah melakukan sumpah palsu, dan menyebar kebohongan publik,” kata Lukman dalam keterangan tertulisnya yang diterima reporter Tirto pada hari ini.

Baca juga artikel terkait PILPRES 2019 atau tulisan lainnya dari Felix Nathaniel

tirto.id - Politik
Reporter: Felix Nathaniel
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Alexander Haryanto