Menuju konten utama

Diminta Jelaskan Materi ToT, Saksi Tim 01 Ibaratkan Iklan Konidin

Saksi kubu 01 Anas Nasikhin meminta agar tim kuasa hukum tidak memelintir pemaknaan materi dalam training of trainers yang disampaikannya kepada para saksi.

Diminta Jelaskan Materi ToT, Saksi Tim 01 Ibaratkan Iklan Konidin
Salah seorang saksi yang dihadirkan kubu paslon 01 (Anas Nashikin) memberikan saksi dalam persidangan sengketa Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 di Makmakah Konstitusi, Jakarta, Jumat (21/6/2019). tirto.id/Andrey Gromico.

tirto.id - Saksi kubu 01 Anas Nasikhin meminta agar tim kuasa hukum tidak memelintir pemaknaan materi dalam training of trainers yang disampaikannya kepada para saksi.

Anas pun menganalogikan penyampaian materi tentang kecurangan pemilu yang disampaikan dalam pelatihan seperti seseorang meminum obat batuk.

Dalam persidangan sengketa Pilpres 2019 di Mahkamah Konstitusi (MK), Jumat (21/6/2019), Anas menyampaikan kalau dirinya menjadi pembuat materi pelatihan. Tim kuasa hukum Prabowo-Sandiaga mempersoalkan materi yang disampaikan Anas seperti kata-kata aparat partai dan isi slide materi.

Salah satu kuasa hukum Prabowo-Sandiaga, Iwan Satriawan mempersoalkan judul isi slide yang dibuat Anas. Sebab, dalam pandangan Iwan, slide tersebut ambigu.

"Kalau Saudara mengatakan tadi kecurangan itu slide pertama disampaikan saksi seluruhnya dari pihak kami itu slide pertama adalah 'kecurangan adalah bagian dari demokrasi'. Kalau dalam ilmu public speaking atau debat, kalau kita membuat opening statement seperti itu, opening statement itu adalah bangun konstruksi yang mau kita sampaikan. Apakah seperti itu yang Anda maksudkan?" tanya Iwan dalam persidangan.

Iwan pun bertanya pengetahuan Anas dalam sidang. Sebab, kubu 02 memandang isi slide tersebut ambigu karena memuat pernyataan 'kecurangan adalah bagian dari demokrasi seperti apa'. Anas pun sempat terdiam. Ia pun sempat berkelakar karena pertanyaan kuasa hukum 02 sangat serius.

"Pada saat penyusunan dulu sifatnya tidak seserius ini. Jadi kira-kira filosofinya begini. 'Anda batuk, mau batuk kering batuk lain minum Konidin'. Kira-kira gitu," kata Anas dalam persidangan.

Anas menerangkan, materi tersebut memuat model-model kecurangan dalam pemilu. Mereka menyampaikan kecurangan mulai dari sebelum Pemilu, pelaksanaan saat Pemilu, hingga usai Pemilu.

Pelatihan membuat para saksi yang hadir untuk bisa mengantisipasi kecurangan dengan cara yang ditentukan oleh TKN yakni aplikasi Jamin.

"Jadi filosofinya sederhana, runutan materi disampaikan agar apa? Peserta memahami bahwa dengan cara pengorganisasian saksi dibatnu aplikasi jamin maka akan tercipta pemilu yang terhindar dari kecurangan," kata Anas yang juga aktif sebagai kader PKB.

"Gitu Pak kesimpulannya, jangan dibalik. Kalau dibalik Anda bahaya. Karena kalau dibalik bahaya, anda minum Konidin maka Anda batuk. Ini jadi bahaya namanya," kata Anas.

"Saksi ini memang lucu," ujar Iwan.

Setelah candaan tersebut, sidang pun dilanjutkan dengan posisi pemohon masih memeriksa saksi hingga pukul 11.30 WIB. Sidang pun diskors pukul 11.30 WIB oleh hakim untuk rehat solat jumat dan istirahat. Sidang akan dilanjutkan kembali pukul 14.00 WIB.

Baca juga artikel terkait PILPRES 2019 atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Hukum
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Maya Saputri