tirto.id - Perdebatan mengenai ijazah mantan Presiden, Joko Widodo masih terus mengemuka di jagat maya. Setelah beredar narasi tidak benar bahwa Jokowi mengakui ijazahnya hilang, kini mencuat klaim soal ijazah Jokowi yang menyeret sosok Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.
Sebuah akun Facebook bernama “Jumadi Awal” (arsip) membagikan tangkapan layar berita dengan logo media Tempo. Tajuknya berisi narasi yang diklaim berasal dari pernyataan Dedi. Menurut klaim, Dedi mengatakan bahwa hanya kaum radikal yang meragukan ijazah Jokowi.
Ia pun menyerukan aparat penegak hukum untuk menangkap dan memenjarakan orang-orang yang menebar fitnah terhadap Jokowi. Dalam tangkapan layar artikel tersebut tampak foto Dedi sedang mengenakan kemeja putih dan ikat kepala dengan warna yang sama.
Terlihat juga dalam tangkapan layar, tanggal publikasi artikel pada 29 April 2025.
“Dengan pernyataan ini, Dedi mulyadi memastikan bahwa dia sama dengan jokowi , pernyataan radikal yang di maksud adalah untuk umat islam,” begitu bunyi keterangan unggahannya.

Sejak beredar pada Jumat (2/5/2025) hingga Rabu (7/5/2025), unggahan ini sudah mendapat 75 reaksi emoji dan 30 komentar. Sebagian warganet yang menjejali kolom komentar terlihat meyakini informasi yang disebarkan, sementara lainnya bilang kalau klaim itu hoaks.
Tak cuman diunggah akun Jumadi Awal, beberapa akun Facebook lain turut menyebarkan narasi serupa, seperti bisa dilihat di sini (arsip), di sini (arsip), dan di sini (arsip).
Lantas, bagaimana faktanya?
Penelusuran Fakta
Tim Riset Tirto mula-mula mengambil tangkapan layar dari artikel Tempo dan memasukkannya ke Google Image. Alih-alih menemukan artikel dengan judul yang dimaksud, kami justru menjumpai beberapa artikel dengan foto serupa, namun tidak berkaitan dengan klaim.
Beberapa laporan dengan menggunakan foto Dedi dengan kemeja putih ini justru berisi tentang kebijakan Dedi, seperti pengiriman siswa bandel ke barak, dan penggunaan kontrasepsi sebagai syarat mendapatkan bantuan sosial.
Tirto lalu melakukan penelusuran Google dengan menyalin judul artikel dan menambahkan kata kunci pencarian advanced, untuk mempersempit penelusuran khusus di situs media Tempo. Setelah memasukkan kata kunci “Hanya Kaum Radikal Yang Meragukan Ijazah Pak Jokowi, Tangkap Dan Penjarakan Orang-Orang Yang Menebar Fitnah Kepada Presiden ke-7 Indonesia site:tempo.co”.
Hasilnya, kami tidak menemukan adanya laporan Tempo dengan tajuk itu. Hasil pencarian teratas justru membawa kami ke artikel sanggahan dari Tempo terkait klaim ini. Pihak Tempo mengatakan bahwa tangkapan layar artikel yang mencatut logo mereka ini tidak benar.
Pemimpin Redaksi Tempo, Setri Yasra menilai pencatutan logo Tempo tersebut sebagai tindakan lancung untuk kepentingan tertentu. Tindakan itu dikatakan mengganggu kerja Tempo yang terus mengupayakan jurnalisme berkualitas.
“Tempo tidak pernah menerbitkan berita soal itu. Pembuat hoaks telah melanggar hak cipta, mendiskreditkan Tempo dan mengganggu kerja Tempo untuk terus mengupayakan jurnalisme berkualitas di semua produknya,” kata Setri Yasra, Senin (5/5/2025).
Konten yang beredar diketahui telah menyunting beritaTempo edisi 29 April 2025 berjudul "Dedi Mulyadi akan Jadikan Vasektomi sebagai Syarat Terima Bansos". Berita dan foto aslinya merupakan karya jurnalis Ricky Juliansyah.
Dalam berita asli, Gubernur Jawa Barat Dedi menyampaikan syarat vasektomi atau KB pria sebagai penerima bantuan sosial masyarakat prasejahtera. Ia juga mewacanakan akan memberikan insentif tambahan Rp500 ribu pada warga yang bersedia vasektomi.
Header foto Dedi merupakan momen dirinya didampingi Wali Kota Depok, Supian Suri usai rapat koordinasi di Gedung Balai Kota Depok, Jawa Barat, Selasa (29/4/2025).
Hasil pencarian gambar terbalik (reverse image search) juga mengarahkan ke beberapa unggahan media sosial dari netizen yang menyadari kejanggalan artikel ini. Cuitan berikut misalnya, membandingkan gambar tangkapan layar di media sosial dengan berita asli Tempo untuk membantah konten di media sosial.
Modus mengganti judul artikel dari media ataupun situs lainnya sedang banyak menjadi cara penyebaran hoaks. Pada bulan April saja, Tirto menemukan sejumlah unggahan dengan modus tersebut yang mencatut beberapa nama politisi.
Kesimpulan
Hasil penelusuran fakta menunjukkan bahwa tangkapan layar artikel dengan logo media Tempo, berjudul “Hanya Kaum Radikal Yang Meragukan Ijazah Pak Jokowi, Tangkap Dan Penjarakan Orang-Orang Yang Menebar Fitnah Kepada Presiden ke-7 Indonesia”, bersifat salah dan menyesatkan (false & misleading).
Hasil penelusuran Google dan penelusuran di situs resmi Tempo, tidak ditemukan artikel terkait. Pihak Tempo bahkan telah mengatakan kalau tangkapan layar artikel yang mencatut logo medianya ini tidak benar.
Konten yang beredar diketahui telah menyunting berita Tempo edisi 29 April 2025 berjudul "Dedi Mulyadi akan Jadikan Vasektomi sebagai Syarat Terima Bansos". Berita dan foto aslinya merupakan karya jurnalis Ricky Juliansyah. Dalam berita asli, Gubernur Dedi menyampaikan syarat vasektomi atau KB pria sebagai penerima bantuan sosial masyarakat prasejahtera.
==
Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Decode, pembaca dapat mengirimkannya ke email factcheck@tirto.id.
Editor: Alfons Yoshio Hartanto
Masuk tirto.id


































