Menuju konten utama

Tes COVID-19 GeNose Mulai Digunakan di Stasiun Tugu Jogja Hari Ini

Hari ini adalah hari pertama untuk soft launching implementasi GeNose di stasiun kereta api.

Tes COVID-19 GeNose Mulai Digunakan di Stasiun Tugu Jogja Hari Ini
Petugas menunjukkan alat tes cepat Covid-19 melalui embusan nafas yang diberi nama GeNose hasil inovasi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta di RSUP Dr. Sardjito, Sleman, D.I Yogyakarta, Senin (26/10/2020). /ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko/wsj./

tirto.id - GeNose, alat untuk pendeteksi virus Corona jenis baru dengan berbasis embusan napas yang dikembangkan oleh tim riset UGM mulai bisa digunakan di Stasiun Tugu, Jogja mulai hari ini, Rabu (4/2/2021).

"Hari ini adalah hari pertama untuk soft launching implementasi GeNose di stasiun kereta api. Beberapa penumpang sudah mencoba untuk menggunakan GeNose dan mudah-mudahan implementasinya bisa berjalan dengan baik," kata Direktur Pengembangan Usaha dan Inkubasi UGM, Hargo Utomo seperti dilansir Antara.

Penggunaan GeNose juga akan diujicobakan di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, yang rencananya dilakukan mulai Jumat (5/2/2021) mendatang.

GeNose merupakan produk inovasi berbasis riset berupa hidung elektronik pendeteksi Volatile Organic Compound dalam napas manusia, yang ditemukan oleh tim peneliti UGM yang dipimpin Prof. Kuwat Triyana.

Produk ini mendapat izin edar dari Kementerian Kesehatan pada Desember tahun lalu dan penggunaannya untuk screening COVID-19 bagi penumpang kereta api jarak jauh di wilayah Pulau Jawa disetujui oleh Satgas COVID-19 dalam Surat Edaran Nomor 5 Tahun 2021 tentang Perpanjangan Ketentuan Perjalanan Orang Dalam Negeri di Masa Pandemi COVID-19.

Pada hari pertama penerapannya di Stasiun Tugu Jogja, sejumlah calon penumpang kereta api mulai menggunakan GeNose. Vio, salah seorang calon penumpang, memilih GeNose untuk pemeriksaan COVID-19 karena biayanya yang relatif lebih terjangkau dibandingkan tes rapid antigen dan PCR.

"Saya biasanya menggunakan rapid, dan itu harganya lumayan untuk kalangan mahasiswa seperti saya, sedangkan GeNose dengan biaya 20 ribu rupiah terbilang sangat terjangkau. Kebetulan hari ini launching dan saya ingin mencobanya untuk pertama kali," kata dia.

Sebelumnya ia telah cukup banyak menerima informasi terkait GeNose dari media sosial, meski ia baru mengetahui bahwa GeNose sudah mulai diterapkan di Stasiun Tugu.

"Tadi kebetulan diberi tahu bahwa GeNose mulai digunakan hari ini jadi saya langsung tertarik untuk mencoba. Beberapa waktu lalu memang sempat ramai di Twitter mengenai GeNose. Saat mau mendaftar tadi baru tahu kalau di sini sudah bisa menggunakan GeNose, jadi saya memilih ini," kata Vio.

Di stasiun Tugu tersedia enam alat GeNose pada bilik terpisah yang bisa digunakan oleh calon penumpang. Setelah mendaftar dan melakukan pembayaran pada loket, calon penumpang akan diberikan kantong udara yang digunakan untuk menampung napas.

Pada setiap bilik terdapat petugas yang akan memberikan penjelasan serta instruksi yang harus diikuti oleh calon penumpang untuk mengembuskan napas ke dalam kantong.

Kantong tersebut kemudian diserahkan kepada petugas, dan calon penumpang dipersilahkan untuk menunggu selama beberapa menit hingga hasil keluar dan calon penumpang akan dipanggil untuk menerima keterangan hasil pemeriksaan.

"Pertamanya saya bingung dan takut salah, tapi ternyata mudah dipahami, dan menurut saya lebih nyaman," kata dia.

Pengguna GeNose lainnya, Ayu, juga mengungkapkan bahwa penggunaan GeNose cukup mudah dan nyaman.

Meski belum mengetahui tentang GeNose sebelumnya, ia tertarik untuk mencoba GeNose setelah mendapat informasi oleh petugas KAI. Ia menyebut bahwa biaya yang terjangkau menjadi salah satu pertimbangan untuk memilih menggunakan GeNose.

"Baru pertama kali ini, baru tahu tadi saat datang ke sini. Kami langsung pilih GeNose saja, saya mau mencoba," kata dia.

Sebelum menggunakan layanan tersebut, terdapat syarat-syarat yang perlu Anda ketahui agar hasilnya akurat.

Berikut beberapa syarat yang harus dipenuhi sebelum melakukan pemeriksaan menggunakan GeNose C19,

1. Calon penumpang harus dalam kondisi sehat

2. Telah memiliki tiket kereta api jarak jauh

3. Dilarang merokok, makan, minum (kecuali air putih), selama 30 menit sebelum pemeriksaan sampel napas

Vice President Public Relations PT Kereta Api Indonesia (KAI) Joni Martinus mengatakan, nantinya calon penumpang diharuskan mengantre dan mendaftar dengan tertib untuk selanjutnya diberikan kantong GeNose C19 setelah melakukan proses pembayaran.

Sementara itu, berikut cara, langkah dan ketetuan deteksi COVID-19 menggunakan GeNose C19,

1. Pada layanan pemeriksaan GeNose C19, calon penumpang diminta untuk mengambil napas melalui hidung dan membuangnya melalui mulut sebanyak tiga kali.

2. Langkahnya adalah, sebanyak dua kali di awal, ambil napas dan buang di dalam masker. Lalu pada saat pengambilan napas ke-3, langsung embuskan ke dalam kantong hingga penuh.

3. Kunci kantong agar udara di dalamnya tidak keluar dan serahkan kantong kepada petugas untuk dianalisis menggunakan alat GeNose C19.

4. Hasil pemeriksaan GeNose C19 ini akan keluar dalam waktu sekitar tiga menit. Pemeriksaan dilakukan satu kali tanpa pengulangan.

5. Hasil pemeriksaan yang menunjukkan negatif berlaku 3 x 24 jam sejak dikeluarkannya print-out. Sedangkan jika hasilnya positif, calon penumpang tidak diperbolehkan naik Kereta Api.

Sementara itu, jika hasil deteksi COVID-19 menggunakan GeNose C19 menunjukkan hasil positif, maka tiket Anda dapat dibatalkan melalui loket khusus atau melalui WhatsApp KAI121 di 081-1121-11121 dan uang tiket akan dikembalikan penuh.

Petugas pemeriksa akan memberikan konsultasi, informasi, dan edukasi terkait hasil pemeriksaan dan menyarankan pelanggan tersebut untuk melakukan isolasi mandiri.

Selanjutnya yang bersangkutan akan diarahkan oleh petugas untuk meninggalkan stasiun dan diminta melapor ke puskesmas sesuai domisili.

Sementara itu, hal terpenting yang harus diingat adalah GeNose C19 bukan alat utama untuk pemeriksaan COVID-19. Jika pada pemeriksaan menggunakan GeNose C19 keluar hasil positif maka Anda tetap harus melakukan pemeriksaan lanjutan dengan metode swab PCR untuk menegakkan diagnosa COVID-19.

Pada periode 26 Januari hingga 8 Februari 2021, pelanggan KA Jarak Jauh diharuskan untuk menunjukkan hasil pemeriksaan GeNose C19 atau Rapid Test Antigen atau RT-PCR sebagai syarat kesehatan bagi individu yang melakukan perjalanan. Hal tersebut sesuai dengan SE Kemenhub No 11 tahun 2021.

KAI mendukung penuh langkah-langkah untuk mencegah penyebaran penularan covid 19 dan konsisten mengoperasikan Kereta api dengan penerapan disiplin protokol kesehatan yang ketat.

"KAI berharap seluruh calon penumpang yang hendak menggunakan layanan pemeriksaan GeNose C19 di stasiun dapat memahami dengan baik terkait syarat-syaratnya agar pemeriksaan dapat berjalan lancar dan tanpa kendala," pungkas Joni.

Baca juga artikel terkait HARGA TES GENOSE atau tulisan lainnya dari Nur Hidayah Perwitasari

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Nur Hidayah Perwitasari
Editor: Agung DH