tirto.id - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memaparkan kronologi penyerangan Mabes Polri oleh seorang perempuan.
“Pukul 16.30, ada seorang wanita yang berjalan masuk dari pintu belakang. Kemudian yang bersangkutan mengarah ke pos gerbang utama yang ada di Mabes Polri,” ujar dia, Rabu (31/3/2021).
Terduga pelaku lantas menanyakan lokasi kantor pos di area dalam markas polisi. Petugas mengarahkannya ke tempat yang ingin ia tuju. Namun, terduga pelaku kembali ke pos, lalu menyerang anggota polisi di pos jaga.
“(Terduga pelaku) melakukan enam kali tembakan. Dua tembakan ke anggota di dalam pos, dua kali di luar, dan menembak lagi kepada anggota [polisi] di belakangnya,” jelas Sigit.
Akibatnya, polisi menembak perempuan itu demi menghentikan aksinya.
Dari hasil olah tempat kejadian perkara, ditemukan identitas terduga pelaku berinisial ZA, usia 25 tahun; beralamat di Jakarta Timur. Hasil identifikasi sidik jari dan pengenalan wajah sesuai dengan identitas di lokasi perkara.
“Yang bersangkutan adalah tersangka atau pelaku lone wolf (seorang diri), yang berideologi radikal ISIS, dibuktikan dengan unggahan yang bersangkutan di sosial media,” terang Sigit.
Terakhir kali pelaku mengunggah di Instagram sekitar 21 jam lalu, ada gambar bendera ISIS dan kalimat perihal jihad, menurut polisi.
ZA merupakan mantan mahasiswa di sebuah kampus lantaran dikeluarkan pada semester lima. Ketika beraksi, dia membawa map kuning berisi amplop bertuliskan kalimat tertentu, tapi Kapolri Sigit tak menyebutkan isi kalimatnya.
Kala polisi menggeledah rumah ZA, ditemukan surat wasiat dan dia sempat berpamitan di Grup WhatsApp keluarga.
Sigit menginstruksikan Kepala Densus 88 Antiteror untuk menyelidiki perkara ini hingga tuntas. Ia juga mengimbau seluruh anggota Polri tetap memberikan pelayanan kepada masyarakat, sembari meningkatkan kewaspadaan dan sistem keamanan di markas maupun lapangan.
Penulis: Adi Briantika
Editor: Zakki Amali