tirto.id - Sebuah serangan bom dan rentetan tembakan menyasar sebuah masjid di bagian utara Semenanjung Sinai, Mesir pada Jumat (24/11/2017). Serangan itu terjadi di sela ibadah salat Jumat di masjid itu pada hari ini, waktu Mesir. Lokasi itu tepatnya di Desa bernama Al-Rawda, 40 kilometer barat Kota al-Arish, Provinsi Sinai Utara.
Setidaknya, berdasar keterangan media Mesir MENA, yang dikutip Aljazeera, 235 orang tewas akibat serangan ini. Serangan itu juga melukai sedikitnya 120 orang.
Pelaku serangan dilaporkan meledakkan bom terlebih dahulu di luar Masjid dan kemudian melancarkan serangkaian tembakan ke arah jemaah ketika khotbah jumat disampaikan.
Pelaku serangan itu kelompok teroris di Semenanjung Sinai yang belum diketahui identitasnya. Pemerintah Mesir telah bertahun-tahun menghadapi gangguan keamanan dari kelompok teror di Sinai. Serangan teror semacam ini meningkat usai Presiden Mohamad Morsi digulingkan oleh Militer Mesir pada 2013 lalu.
Pada 2014, serangan teror di Sinai juga pernah terjadi berupa bom bunuh diri yang menewaskan 31 orang. Bom bunuh diri ini membuat Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi menetapkan, status darurat di Sinai. Dia menilai kawasan semenanjung itu menjadi sarang teroris.
Serangan ini muncul sehari sebelum jalan perbatasan Arish-Rafah dibuka selama tiga hari. Jalur itu adalah gerbang masuk utama bagi orang-orang Palestina di Jalur Gaza.
Laporan Xinhua, berdasar berita MENA, yang dikutip Antara, juga mencatat bahwa Sebanyak 50 ambulans segera dikerahkan ke lokasi setelah serangan tersebut. Sebagian besar orang yang cedera dibawa ke Rumah Sakit Arish untuk diobati.
Presiden Mesir Abdel-Fattah As-Sisi dijadwalkan memimpin pertemuan Komite Keamanan guna membahas serangan itu. Pertemuan tersebut direncanakan dihadiri oleh menteri pertahanan dan dalam negeri selain kepala dinas intelijen dan lembaga intelijen militer Mesir. Pemerintah Mesir juga mengumumkan tiga hari berkabung nasional karena peristiwa serangan tersebut.
Adapun Kedutaan Besar RI di Kairo, Mesir, menyatakan tidak ada korban WNI dalam peristiwa serangan bom dan teror di kawasan yang berjarak sekitar 450 km dari Kairo itu.
"Berdasarkan pemantauan KBRI Kairo dan pelacakan melalui sumber keamanan Mesir sejauh ini diperoleh informasi tak ada WNI yang menjadi korban serangan tersebut," kata Dubes RI untuk Mesir Helmy Fauzi dalam siaran persnya hari ini.
Dia mengimbau bagi WNI yang berada di Mesir, diimbau untuk selalu waspada dan menghindari wilayah-wilayah yang rawan menjadi target teror di Mesir. KBRI Kairo membuka hotline +20 102 2229989 bagi warga yang membutuhkan informasi lebih lanjut dan bantuan konsuler.
Penulis: Addi M Idhom
Editor: Addi M Idhom