tirto.id - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bangka menerima pasokan sebanyak 3.510 dosis vaksin Pfizer. Pasokan vaksin COVID-19 itu diperoleh dari pemerintah pusat melalui Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka, Then Suyanti mengatakan 3.510 dosis vaksin tersebut didistribusikan ke sejumlah sentra layanan vaksinasi bagi masyarakat.
"Kami sudah membuka kembali layanan vaksin COVID-19, masyarakat dapat memperoleh layanan vaksin setiap hari kecuali libur kerja di puskesmas terdekat dan gedung Sepintu Sedulang Sungailiat maupun di balai BKPM Sungailiat yang dibuka setiap malam Sabtu dan malam Minggu," kata Suyanti dikutip dari Antara, Selasa (1/11/2022).
Suyanti mengatakan ribuan dosis vaksin itu diperkirakan mampu mencukupi kebutuhan masyarakat di semua kelompok usia. Apabila kurang, Dinkes Bangka akan mengusulkan kembali kebutuhan vaksin ke pemerintah pusat melalui Dinkes Provinsi Bangka Belitung.
"Meskipun pasokan vaksin dengan terbatas namun diperkirakan mencukupi kebutuhan sebab realisasi sasaran vaksin di semua dosis rata-rata melampaui 65 persen kecuali vaksin penguat yang baru mencapai 30 persen lebih," jelas dia.
Suyanti mengatakan pasokan vaksin tersebut hanya untuk layanan di Kabupaten Bangka, sementara daerah lain di Bangka Belitung yang mengalami kekurangan vaksin belum memperoleh pasokan.
Berdasarkan data layanan vaksinasi COVID-19 Kabupaten Bangka sampai 28 Oktober 2022, capaian vaksin pertama terealisasi 82,21 persen atau 236.504 orang. Lalu, dosis kedua 69,97 persen atau 201.293 orang dari total sasaran 287.667 orang.
Sedangkan layanan vaksin penguat atau Booster dosis pertama sebanyak 67.694 orang atau 30,64 persen. Kemudian, vaksin penguat dosis dua baru menyasar kelompok tenaga kesehatan sebanyak 1.082 orang atau 35,77 persen dari target 3.025 orang.
"Saya ingatkan masyarakat usia wajib vaksin yang belum memperoleh layanan suntik vaksin segera mendaftar di gerai layanan vaksin terdekat, begitu juga disiplin menerapkan prokes harus tetap dijaga mengingat sebaran virus Corona masih berpotensi terjadi di tengah masyarakat," kata Suyanti.
Editor: Gilang Ramadhan